Kabid Pengembangan Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Kota Pangkalpinang, Ulpi Heriyanto
Kabid Pengembangan Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Kota Pangkalpinang, Ulpi Heriyanto ( Bangkapos.com/ Rizky Irianda Pahlevy)

Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Pangkalpinang Luncurkan Program Bedah Warung

23 Desember 2020 11:30 WIB

SONORABANGKA.ID - Retail-retail modern kini semakin banyak dijumpai di Kota Pangkalpinang. Hal tersebut tentunya menimbulkan dampak terhadap toko kelontong, terutama bagi yang saling berdekatan.

Menanggapi hal itu, Kabid Pengembangan Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kota Pangkalpinang, Ulpi Heriyanto mengatakan, pihaknya kini sedang mengerjakan program bedah warung.

"Sekarang kita juga melaksanakan kegiatan bedah warung, jadi warung kelontong itu kita bedah perbaiki menjadi seperti minimarket," kata Ulpi.

 

Hingga kini, dikatakannya, total memang baru ada 11 toko kelontong yang bakal dilakukan bedah warung.

Namun, menurut Ulpi, untuk tahun 2021 nanti akan lebih banyak lagi toko kelontong yang akan ikut serta dalam program tersebut.

"Ini program Kementrian Perdagangan yang diimplementasikan ke Kabupaten/Kota, tahun ini kita mendapatkan bantuan 11 warung, kedepan kemungkinan ada lagi dan lebih banyak lagi," ujarnya.

Dengan program Bedah Warung ini, Ulpi berharap dapat menjaga laju perekonomian khususnya bagi para pedagang toko kelontong.

"Tanggapan masyarakat bagus mereka menyambut baik, karena otomatis kalau lebih menarikan masyarakat juga banyak yang beli. Tujuannya itu agar warung kelontong kita tampilannya seperti minimarket modern, yang membuat masyarakat membeli dan omzet mereka pun tentunya akan naik," jelasnya.

Sementara itu, untuk ritel modern saat ini dari data Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan, Kota Pangkalpinang terdapat total 39 ritel modern yang sudah diberikan rekomendasi.

"Sebenarnya dari awal tahun kebijakan dibatasi 10 minimarket modern termasuk yang lokal, tapi berjalan waktu ada kebijakan lain dan saat ini terus bertambah yang masuk. Kita dari Dinas mengeluarkan rekomendasi layak atau tidak didirikan, nanti yang memberikan izinnya dari PTSP," jelasnya.

Disamping itu, pihaknya juga mengakui ada beberapa keluhan dari para pemilik toko kelontong, terkait hadirnya ritel-ritel modern di Kota Pangkalpinang.

"Keluhan jelas ada yang jelas omzet menurun, tapi juga bisa karena pandemi ini bukan hanya karena minimarket saja. Konsumen ini juga cerdas yang belanja juga, berbeda lalu segmentasi juga berbeda," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Program Bedah Warung di Kota Pangkalpinang, Ubah Toko Kelontong Layaknya Minimarket

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm