Katie Lear, terapis anak di Carolina Utara, AS mengatakan bahwa kemandirian juga terasa menyenangkan bagi anak.
"Saya memerhatikan banyak anak merasa bangga dan memiliki kemampuan untuk mengatur harinya, misalnya memilih pakaian sekolah atau melakukan panggilan Zoom sendiri," ujar Lear.
Memberikan anak kesempatan menyelesaikan tugas tanpa orangtua di sampingnya akan meningkatkan efikasi diri.
Anak belajar bahwa ia mampu menangani apa pun yang dihadapkan padanya.
Ketika anak mendapat kebebasan
Kemandirian bukan sekadar kemewahan bagi anak, melainkan sebuah kebutuhan.
"Di saat anak-anak tidak diberi kesempatan untuk mandiri, mereka bereaksi dengan amarah, frustrasi, dan menolak mengikuti arahan, dan berisiko dicap pemberontak," kata Effiong.
Oleh karena itu, ketika orangtua memahami kebebasan adalah kebutuhan perkembangan, maka hal itu akan menciptakan ikatan lebih kuat antara orangtua dan anak-anaknya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sisi Lain Pandemi, Anak Jadi Belajar Lebih Mandiri", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/04/180146920/sisi-lain-pandemi-anak-jadi-belajar-lebih-mandiri?page=3.