SonoraBangka.ID -
Apakah anak kamu menyukai secangkir kopi di pagi hari?
Jika iya, apakah itu aman untuk kesehatannya?
Mungkin ini banyak jadi pertanyaan, terutama bagi orangtua yang anak-anaknya kerap mencicipi kopi.
Kebingungan ini akhirnya dipecahkan oleh Diane Vizthum, M.S., R.D., seorang ahli gizi penelitian di Institute for Clinical and Translational Research, Johns Hopkins University School of Medicine.
Dirangkum Grid.ID dari laman Hopkinsallchildrens.org, kelemahan besar anak-anak yang minum kopi adalah karena kandungan kafeinnya.
Saat ini, tidak ada pedoman untuk asupan kafein terkait anak-anak.
American Academy of Pediatrics pun melarang konsumsi kafein untuk anak-anak.
Namun, contohnya Kanada, memiliki beberapa pedoman dasar.
Mereka merekomendasikan batasan harian kafein sebagai berikut:
- Usia 4 - 6: 45 mg (sekitar setengah cangkir kopi)
- Usia 10 - 12: 85 mg
- Remaja: 85 - 100 mg
Selain kopi, kafein hadir dalam teh (48 mg per 8 ons), soda berkafein (37 mg per 12 ons), coklat panas (10 mg per 12 ons), dan coklat (10-30 mg per 1,5 ons).
Itu juga bisa terkandung di berbagai produk olahraga dan minuman energi.
Bagaimana kafein memengaruhi anak-anak?
Kafein memiliki efek respons dosis.
Karena anak-anak lebih kecil dalam ukuran tubuh, maka dibutuhkan lebih sedikit untuk mempengaruhi fungsinya.
Dampak kafein pada sistem saraf dan sistem kardiovaskular mereka belum sepenuhnya diketahui.
Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan masalah seperti peningkatan kecemasan, peningkatan detak jantung dan tekanan darah, refluks asam, hingga gangguan tidur.
Terlalu banyak kafein juga tak baik bagi anak-anak, dalam dosis yang sangat tinggi bisa menjadi racun.
Perlu diketahui bahwa kafein adalah stimulan yang meningkatkan kewaspadaan.
Jika anak merasa membutuhkan kafein untuk menjalani hari alias ketergantungan, lebih baik berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengidentifikasi penyebab anak kelelahan.
Sebagian besar kopi cenderung tidak hanya mengandung kafein, tetapi juga gula, krim, dan krim kocok dalam jumlah tinggi.
Otomatis itu dapat menyebabkan kelebihan gula dan kalori jika sering dikonsumsi.
Memang, ada semakin banyak penelitian tentang efek positif kopi pada orang dewasa, termasuk penurunan risiko stroke, kanker, kondisi jantung tertentu, diabetes tipe 2, dan penyakit alzheimer.
Bisakah suatu hari manfaat ini terbukti untuk anak-anak juga?
Biji kopi mengandung antioksidan dan zat lain yang menurut penelitian dapat membantu melindungi dari penyakit.
Namun, saat ini tidak ada penelitian yang menunjukkan apakah minum kopi di masa anak-anak dapat berdampak baik secara positif atau negatif hingga dewasa.
Diperlukan penelitian jangka panjang untuk mencoba menjawab pertanyaan itu.
(*)