Ilustrasi
Ilustrasi ( SHUTTERSTOCK/ANNA NAHABED)

Berikut Ini Tips Menyiram Tanaman Kesayangan Yang Tepat

19 Januari 2021 22:04 WIB

SonoraBangka.id - Kita ketahui, bahwa menyiram tanaman dengan terlalu banyak air justru akan membuatnya mati karena akarnya yang membusuk.

Sayangnya, kebanyakan orang tak tahu bagaimana menyiram tanaman yang tepat agar tak menjadi terlalu basah.

Hal ini memang tergolong sulit, karena untuk menyiram tanaman, kita perlu memperhatikan banyak hal.

Misalnya, seberapa sering tanaman harus disiram, seberapa banyak kebutuhan air, atau pada kondisi seperti apa tanaman memerlukan air lebih banyak dari biasanya.

Sebab sejatinya, air memang menjadi sumber kehidupan bagi tanaman, -selain pupuk dan kasih sayang dari pemiliknya.

Demi mengetahui lebih lanjut, berikut ini adalah tips tepat menyiram tanaman agar tak berlebihan.

1. Air terbaik untuk tanaman hias

Kualitas dari air di rumah menentukan apakah air tersebut baik untuk diberikan pada tanaman.

Sebagian air sumur biasanya tak ada masalah bila diberikan pada tanaman.

Namun jika air tanah mengandung garam yang nantinya bisa menumpuk di tanah setelah disiramkan pada tanaman, maka ini akan menjadi masalah.

Lalu, memberikan air yang mengandung klorin pada tanaman sebenarnya tidak menjadi masalah besar.

Kendati demikian, akan lebih baik bila air disaring terlebih dahulu. Sebenarnya, pilihan untuk mengumpulkan air hujan dan memberikannya tanaman, adalah yang terbaik.

Apa pun jenis air yang dipilih, cairan bersuhu ruangan lebih baik daripada air hangat atau dingin.

Untuk itu, pastikan air yang disiramkan pada tanaman hias berada pada suhu yang pas.

2. Berapa banyak air

Tidak semua tanaman membutuhkan jumlah air yang sama. Jadi jika kamu tidak yakin berapa banyak yang dibutuhkan, ambillah petunjuk dari alam.

Banyak tanaman hias populer seperti philodendron berasal dari daerah tropis di dunia di mana hujan turun secara teratur.

Spesies ini biasanya memiliki daun besar yang membutuhkan banyak air agar terlihat bagus.

Tanaman seperti ini akan membutuhkan lebih banyak air daripada penghuni gurun seperti kaktus dan sukulen. 

Jenis tanaman semacam ini lebih baik bila dibiarkan dengan tanah yang mengering sebelum menyiramnya kembali.

Jika kamu melihat pertumbuhan yang lebih sedikit dari biasanya, kurangi berapa banyak air yang diberikan pada tanaman sampai mereka mulai tumbuh.

Untuk volume penyiraman, mungkin bisa berubah sesuai dengan musim.

Bila sedang kemarau dan udara sangat kering, lakukan pengecekan dengan menyentuh tanah dari tanaman.

Saat mulai mengering, namun belum waktunya menyiram, itu artinya tanaman membutuhkan air lebih banyak dari biasanya, karena udara yang kering dalam musim kemarau.

3. Kapan waktu yang tepat untuk menyiram

Jika melihat ada daun yang layu, inilah saatnya menyirami tanaman. Tetapi tentu kita tak ingin melihat tanaman layu dulu untuk kemudian menyiramnya, bukan?

Karena, tanaman yang layu akibat kurang air, akan membuatnya tak bisa menahan serangan penyakit.

Sebaliknya, cobalah biasakan untuk memeriksa tanaman hias setidaknya sekali seminggu untuk melihat apakah perlu diberi minum.

Kita bisa menggunakan aplikasi seperti Waterbug atau Happy Plant untuk membantu mengingatkan kapan harus menyiram tanaman.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah tanaman membutuhkan air adalah dengan memasukkan jari sekitar 1-2 centimeter ke dalam campuran tanah, dan jika terasa kering, segera beri air.

Untuk tanaman hias yang lebih kecil, kita juga bisa mengangkat potnya. Jika terasa ringan untuk ukurannya, tambahkan air.

Kemudian angkat lagi, dan kita akan merasakan seberapa berat pot seharusnya saat tanah sudah basah.

Penyiraman di pagi hari lebih disukai daripada sore hari. Dengan begitu, percikan pada daun berpeluang mengering dan lebih cepat menguap sepanjang hari saat suhu cenderung lebih hangat.

Sebab, semakin lama basahnya daun tanaman, semakin tinggi risiko terserang penyakit.

4. Cara terbaik untuk menyiram

Setelah kita memastikan tanah sudah terasa kering, pilihlah kaleng penyiram dengan lubang yang kecil dan lembut.

Siram air dari atas secukupnya hingga air keluar dari lubang-lubang di bawah pot.

Perhatikan piring penampung pot, siramlah tanaman, dan jangan sampai piring penampung penuh dengan air.

Jangan lupa, setelah 10 menit, buang air yang ada di piring penampung. Sebab, jika tidak, ini akan membuat akar tanaman membusuk.

Pilihan lainnya adalah mengisi piring atau baskom jenis lain di bawah pot dengan air.

Kita akan melihat bahwa dalam beberapa menit, air akan meresap ke dalam tanah melalui lubang drainase.

Terus isi piring hingga air tidak lagi terserap. Ini adalah metode yang ideal untuk menyiram tanaman tertentu seperti kaktus, sukulen, dan violet afrika yang tak suka basah di dekat batangnya.

5. Kenali tanaman yang terlalu banyak diberi air

Ada alasan mengapa pot memiliki lubang drainase, yakni terlalu banyak air akan menenggelamkan tanaman.

Hal itu karena akar memang membutuhkan oksigen, atau tanaman tak akan membusuk dan mati.

Meskipun dengan drainase yang baik, membuat tanah terlalu basah dapat membuat udara sulit mencapai akar.

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah tanaman mendapat terlalu banyak air, dan membuat tanaman kesayangan membusuk dan mati.

Tidak ada pertumbuhan baru dan daun menguning yang berguguran bisa menjadi tanda-tanda air berlebih.

Tanaman juga bisa menjadi layu, yang menjadi pertanda bahwa tanaman sedang kekurangan air.

Untuk itu, rajin-rajinlah menyentuh tanah dari tanaman, jika terlalu basah, kita harus mengurangi penyiraman, jika terlalu kering, tambahkan sedikit air saat menyiram.

Jika air tidak memperbaiki keadaan, kita mungkin perlu menyesuaikan suhu atau tingkat cahaya yang didapat oleh tanaman.

Kita juga dapat menggunakan hidung untuk mencari tahu apakah tanaman terlalu banyak diberi air.

Kelembapan yang tinggi mendorong tumbuhnya jamur dan bakteri di dalam tanah, yang bisa menimbulkan bau tak sedap, terutama saat akar membusuk.

Terlebih jika kita melihat jamur di sekitar tanaman, kemungkinan besar tanaman mengalami penyiraman yang terlalu berlebihan.

Jika kita merasa terlalu banyak menyiram, bukan berarti tanaman mati seketika.

Biarkan tanah sedikit mengering sebelum disiram kembali. Kemudian mulailah mengikuti teknik penyiraman di atas.

Jika itu tidak membantu tanaman, kita juga dapat mencoba me-repoting-nya dengan tanah segar setelah memotong akar yang mati atau lembek.

Mengetahui cara menyiram tanaman hias pasti membutuhkan pengalaman. Semakin sering melakukannya, kita akan semakin mahir dalam merawat taman dalam ruangan.

Coba mulai dengan beberapa varietas yang lebih mudah dirawat dan lebih kiat.

bisa mencoba menanam beberapa tanaman yang lebih menantang. , setelah kita menguasai dasar-dasarnya dan merasa lebih percaya diri dengan keterampilan menyiram, barulah bisa mencoba menanam beberapa tanaman yang lebih menantang. 

 

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm