Namun, hal itu tidak terjadi pada laba-laba serigala. Mereka hanya bisa melihat warna hijau dan ultraviolet.
"Ini berarti, laba-laba serigala sebenarnya buta warna. Namun, mereka sangat sensitif terhadap cahaya gelombang hijau," kata Uetz.
Dalam penelitiannya, para ahli mengamati bagaimana laba-laba bereaksi saat melihat video laba-laba yang sedang merayu lawan jenisnya untuk kawin.
Di sini, ahli memanipulasi warna latar belakang, kontras, dan intensitas video. Melalui metode ini, diharapkan ahli dapat menjawab berbagai pertanyaan.
Misalnya, apakah laba-laba yang diuji bereaksi terhadap laba-laba lain dengan warna monokrom?
Atau bagaimana jika kontrasnya diperbesar? Mereka menemukan bahwa laba-laba betina cenderung merespon video laba-laba jantan yang memiliki kontras sangat tinggi.
Laba-laba betina juga merespon lebih baik pada warna dan monokrom daripada versi abu-abu.
Hal ini menunjukkan warna memberikan pengaruh bagi laba-laba.
"Laba-laba betina lebih mementingkan intensitas daripada warna. Namun, untuk laba-laba jantan, warna juga penting. Ini adalah sesuatu yang aneh," kata Uetz.
Temuan lain yang mengejutkan adalah penglihatan laba-laba dapat beradaptasi dengan perubahan musim. “Itu masuk akal.
Misalnya saja saat tidak ada daun di pepohonan, spektrum cahaya bisa meluas.
Namun, saat musim berubah dan daun kembali tumbuh, laba-laba harus bisa melihat kontras terhadap banyak latar belakang warna,” jelas Uetz.
Sebagian besar dari karirnya, ia mempelajari perilaku, penglihatan, dan kepribadian laba-laba.
Laba-laba menjadi objek yang dipelajari oleh Uetz.
Diketahui bahwa dalam semua studinya, ia hampir selalu menemukan sesuatu yang baru.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Punya 8 Mata, Inilah Warna yang Bisa Dilihat Laba-laba", Klik untuk baca: https://sains.kompas.com/read/2018/08/01/213200323/punya-8-mata-inilah-warna-yang-bisa-dilihat-laba-laba?page=all.