Meskipun orangtua memulainya saat anak telah mencapai masa pubertas, memperbincangkan seksualitas masih belum terlambat.
Penting untuk diingat, bahwa ayah dan ibu tentunya memiliki peran masing-masing untuk berbicara kepada putra dan putri mereka.
Memang ada bukti yang menyebutkan, jika beberapa anak muda lebih suka melakukan percakapan ini dengan orangtua yang berjenis kelamin sama.
2. Belajar bersama
Kemungkinan besar, orangtua hanya menerima sedikit atau bahkan tidak sama sekali pendidikan seks.
Sehingga, mereka tidak tahu apa yang harus diajarkan kepada anak-anak dan bagaimana melakukannya.
Untungnya, remaja saat ini dapat menanyakan apa saja lewat internet dan sebagian ada yang mendapatkan pendidikan seks di sekolah.
Maka mereka memiliki gagasan yang adil, bahwa mereka telah belajar lebih banyak tentang seks daripada yang pernah dilakukan orangtuanya.
Ketika orangtua dan anak-anak sudah saling mengetahui dasar pendidikan seksual, ini bisa mengarah pada pembicaraan tentang seks dan tantangan yang tidak dapat diatasi.
Jika orang tua takut tidak mengetahui jawaban atas pertanyaan anak mereka, ada banyak lokakarya, buku, dan sumber daya online yang tersedia.
Banyak orangtua yang kemudian belajar bersama anak-anak mereka dengan mencari secara online saat pertanyaan rumit muncul.
3. Hindari topik yang berat
Kebanyakan orangtua merasa tidak nyaman ketika membicarakan tentang seks kepada buah hatinya.