Bagi banyak perempuan lajang, kewajiban untuk merawat orangtua yang kian renta, menjadi rintangan dalam perjalanan membangun rumah tangga.
Ide untuk meninggalkan orangtua yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga besar, membuat perempuan menjadi merasa bersalah.
Akhirnya, mereka memilih untuk hidup tanpa menikah.
7. Korban pelecehan seksual
Wanita yang menjadi korban pelecehan seksual mungkin memilih untuk menjauhkan diri dari pria, dan berujung pada hidup melajang.
8. Sinisme dan ketidakpercayaan
Ketika seorang gadis melihat pengalaman buruk yang dialami wanita yang berpengaruh dalam hidupnya saat berumahtangga, maka dia akan langsung menyimpulkan arti pernikahan.
Gadis itu mulai mengasosiasikan 'pernikahan' dengan rasa sakit, penderitaan, dan pengkhianatan.
Pernikahan yang buruk dalam lingkaran sosial seorang perempuan, bisa membuat dia sinis, dan kehilangan kepercayaan pada institusi sakral itu.
9. 'Spiritual' atau fobia komitmen?
Ada beberapa sekte spiritual yang menyebarkan faham "perkawinan melumpuhkan individu, membunuh semua kemungkinan cinta, kreativitas, dan pertumbuhan spiritual".
Kultus semacam itu menghalangi pengikutnya untuk menikah dan berkeluarga.