SonoraBangka.Id - Memiliki bau mulut bisa jadi sangat menyebalkan. Bagaimana tidak, konisi tersebut dapat mengganggu kenyamanan orang lain, sehingga menurunkan rasa percaya diri.
Belum lagi, bau mulut atau dalam istilah medis disebut halitosis bisa menjadi gejala suatu penyakit.
Penyebab bau mulut
Bau mulut dapat disebabkan oleh kebiasaan kesehatan gigi yang buruk dan mungkin merupakan tanda dari masalah kesehatan lainnya.
Bau mulut juga bisa diperparah dengan jenis makanan yang Anda konsumsi dan kebiasaan gaya hidup tidak sehat lainnya.
Pada dasarnya, semua makanan yang dimakan mulai diurai di mulut Anda. Jika Anda mengonsumsi makanan dengan bau menyengat, seperti bawang putih, bawang merah, petai, hingga jengkol, menyikat dan membersihkan gigi dengan benang, bahkan obat kumur, hanya akan menutupi baunya untuk sementara.
Bau tidak akan hilang sama sekali sampai makanan melewati tubuh Anda. Lantas, bagaimana kebiasaan buruk dapat menyebabkan bau mulut?
Jika Anda tidak menyikat dan membersihkan gigi setiap hari, partikel makanan dapat tertinggal di mulut, mendorong pertumbuhan bakteri di antara gigi, di sekitar gusi, dan di lidah.
Pertumbuhan bakteri ini kemudian dapat menyebabkan bau mulut. Obat kumur antibakteri dapat digunakan untuk membantu mengurangi bakteri.
Merokok atau mengunyah produk berbahan dasar tembakau juga dapat menyebabkan bau mulut, menodai gigi, mengurangi kemampuan Anda untuk mencicipi makanan, dan mengiritasi gusi Anda.
Sementara itu, bau mulut yang terus-menerus atau rasa tidak enak di mulut bisa jadi merupakan tanda peringatan penyakit gusi (periodontal).
Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Bakteri menyebabkan pembentukan racun, yang mengiritasi gusi.
Jika penyakit gusi terus menerus tidak diobati, bisa merusak gusi dan tulang rahang. Penyebab lain dari bau mulut pada gigi termasuk peralatan gigi yang tidak pas, infeksi jamur pada mulut, dan karies gigi (gigi berlubang).
Kondisi medis mulut kering atau disebut juga xerostomia juga dapat menyebabkan bau mulut. Pasalnya, air liur diperlukan untuk melembabkan mulut, menetralkan asam yang dihasilkan oleh plak, dan membersihkan sel-sel mati yang menumpuk di lidah, gusi, dan pipi.
Jika tidak diangkat, sel-sel tersebut akan membusuk dan bisa menyebabkan bau mulut. Mulut kering mungkin merupakan efek samping dari berbagai obat, masalah kelenjar ludah, atau pernapasan terus menerus melalui mulut. Banyak penyakit lain juga dapat menyebabkan bau mulut.
Berikut ini beberapa kondisi medis yang harus diperhatikan:
Cara mencegah bau mulut
Bau mulut bisa dikurangi atau dicegah jika Anda:
Sikat dua kali sehari dengan pasta gigi berfluorida baik dilakukan untuk menghilangkan sisa makanan dan plak. Sikat gigi Anda setelah makan, minimal setelah sarapan dan makan malam.
Jangan lupa, Anda perlu juga menyikat lidah. Ganti sikat gigi Anda setiap 2 hingga 3 bulan atau setelah sakit.
Selain menyikat gigi, Anda juga disarankan untuk menggunakan benang (floss) atau pembersih interdental untuk menghilangkan partikel makanan dan plak di antara gigi sekali sehari.
Untuk hasil maksimal, gunakan obat kumur antibakteri dua kali sehari. Pada gigi palsu, harus dilepas pada malam hari dan dibersihkan secara menyeluruh sebelum dipasang di mulut Anda keesokan harinya.
Setidaknya Anda dianjurkan untuk mendatangi dokter gigi dua kali setahun. Dokter gigi dapat melakukan pemeriksaan mulut dan pembersihan gigi profesional serta bisa mendeteksi dan mengobati penyakit periodontal, mulut kering, atau masalah lain yang mungkin menjadi penyebab bau mulut yang tidak sedap.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa berhenti merokok. Jika Anda merasa kesulitan, jangan ragu untuk bertanya kepada dokter gigi Anda tentang tips untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Kebiasaan minum banyak air akan membuat mulut Anda tetap lembap dan terhindar dari bau mulut tidak sedap.
Mengunyah permen karet (sebaiknya tanpa gula) atau mengisap permen (sebaiknya tanpa gula) juga bisa dilakukan untuk merangsang produksi air liur, yang membantu membersihkan partikel makanan dan bakteri.
Permen karet dan permen mint yang mengandung xylitol bisa jadi adalah pilihan yang terbaik untuk khasiat membasmi bau mulut.
Jika menurut Anda makanan menjadi penyebab bau mulut, bawalah jurnal makanan berisi daftar makanan yang selama dikonsumsi ke dokter gigi untuk diperiksa.
Demikian pula, buatlah daftar obat yang Anda minum. Beberapa obat mungkin berperan dalam menciptakan bau mulut. Dalam kebanyakan kasus, dokter gigi dapat mengobati penyebab bau mulut.
Jika dokter gigi Anda menentukan bahwa mulut Anda sehat dan baunya tidak berasal dari mulut, Anda mungkin akan dirujuk ke dokter umum atau spesialis untuk menentukan sumber bau dan rencana perawatannya.
Misalnya, jika bau karena penyakit gusi, dokter gigi Anda dapat mengobati penyakit tersebut atau merujuk Anda ke periodontis, dokter gigi yang mengkhususkan diri dalam perawatan kondisi gusi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Mencegah Bau Mulut yang Baik Dilakukan", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/28/120600968/5-cara-mencegah-bau-mulut-yang-baik-dilakukan?page=all#page2.