Bagian penting lainnya adalah komputer on-board. Di layarnya, kita dapat memantau daya baterai, mengatur tambahan daya saat mengayuh, konsumsi daya, kecepatan, jarak tempuh, dan lain-lain.
Apakah kita harus tetap mengayuh saat memakai e-bike?
Ini tergantung model yang kita pilih. Sepeda listrik dengan mode throttle dapat dikendarai tanpa harus dikayuh, namun cukup di-gas.
Jenis ini mirip dengan motor, namun ditenagai listrik. Pilihan lain yang kini populer adalah model pedal assist atau pedelec.
Pada jenis ini, pengendara tetap harus mengayuh, namun ia mendapat bantuan tenaga dari listrik sehingga kayuhan terasa jauh lebih ringan.
Menariknya, pengendara dapat memilih apakah ingin memakai bantuan tenaga listrik atau tidak.
Mereka juga dapat mengatur seberapa besar tenaga listrik yang ingin dipakainya.
Dengan bantuan tenaga ini, pesepeda akan dengan mudah menempuh jarak yang lebih jauh atau tanjakan yang menantang tanpa bersusah payah.
Jadi, dengan e-bike, kita bisa menempuh jarak yang lebih jauh, mendaki bukit, bahkan memacu sepeda tanpa menjadi terlalu lelah meski tidak terbiasa berolahraga.
Asyiknya, bantuan listrik ini tidak menghilangkan kesenangan dan manfaat bersepeda karena pada dasarnya kita tetap bersepeda, hanya saja dengan kayuhan yang lebih ringan.
Alasan mengapa e-bike makin populer
Seperti sudah disebut di atas, e-bike masa kini dianggap modis, sehat, dan ramah lingkungan.
Menurut prakiraan Statista.com, pada tahun 2023 penjualan e-bikes global akan mencapai kurang lebih 40 juta unit.
Ada beberapa alasan mengapa sepeda listrik menjadi begitu populer selama beberapa tahun terakhir dan terus memenangkan hati semakin banyak pengendara.