Bawang merah maupun bawang bombai mengandung gula alami yang disebut fruktosa. Seperti rafinosa dan sorbitol, fruktosa berkontribusi pada gas ketika bakteri di usus memecahnya.
Permen karet tampaknya bukan sumber gas, tetapi mengunyah permen karet dapat membuat Anda menelan lebih banyak udara.
Banyak permen karet juga dimaniskan dengan alkohol gula yang lebih sulit dicerna, seperti sorbitol, manitol, dan xylitol.
Jika Anda sering bersendawa, dokter mungkin menyarankan Anda berhenti mengunyah permen karet untuk mengurangi gas.
Makanan olahan adalah makanan dalam kemasan, seperti roti, makanan ringan, sereal, dan saus salad. Makanan ini biasanya mengandung berbagai bahan, termasuk fruktosa dan laktosa. Kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan gas.
Tak hanya bawang merah, bawang putih juga dalam menyebabkan gas berlebih dalam tubuh Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap bawang putih yang menyebabkan perut kembung dan gas.
Orang yang mengeluarkan gas karena konsumsi bawang putih mungkin akan mencium bau tidak sedap.
Makanan berlemak dapat memperlambat pencernaan. Ketika tubuh harus bekerja sangat keras untuk mencerna makanan, seperti halnya makanan yang digoreng, gas dapat terperangkap di dalam usus.
Untuk mencegah penumpukan gas, Anda baik untuk membatasi konsumsi makanan berlemak. Selain itu, tetap aktif dan berolahraga secara teratur dapat membantu gas bergerak melalui usus lebih cepat, yang dapat mengurangi perut kembung dan begah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Makanan yang Mengandung Gas Tinggi", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/31/150600868/12-makanan-yang-mengandung-gas-tinggi?page=all#page2.