SonoraBangka.Id - Apakah Anda punya keluhan sering bersendawa, mengalami perut kembung, dan kentut berlebihan?
Jika iya, sebaiknya tengok lagi asupan makanan yang Anda masukkan ke dalam tubuh. Pasalnya, keluhan tersebut bisa jadi disebabkan oleh makanan yang mengandung gas.
Keberadaan gas itu sendiri sebenarnya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Tapi memang, terlalu banyak gas dalam saluran pencernaan tetap saja bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
Misalnya saja, kebanyakan orang rata-rata kentut setidaknya 14 kali per hari. Sementara, beberapa orang dengan gas lambung lebih banyak daripada yang lain mungkin akan ketut lebih sering hingga menimbulkan ketidaknyamanan, termasuk perasaan memalukan.
Jika Anda mengalami banyak gas dalam perut, mengubah pola makan biasanya dapat membantu. Sebetulnya, masing-masing orang dapat berbeda-beda dalam merespons makanan yang masuk ke dalam tubuh Meski demikian, memang terdapat beberapa jenis makanan yang bisa memicu kelebihan gas dalam saluran pencernaan.
Secara umum, jenis makanan yang mengandung gas biasanya memiliki salah satu karakteristik ini:
Berikut ini adalah beberapa makanan yang mengandung gas:
Ketika Anda memikirkan makanan yang dapat menyebabkan gas perut, kacang-kacangan mungkin berada di daftar teratas.
Kacang-kacangan memang dapat menghasilkan banyak gas karena mengandung banyak rafinosa. Rafinosa atau raffinose adalah gula kompleks yang sulit dicerna oleh tubuh.
Rafinosa melewati usus kecil ke usus besar di mana bakteri memecahnya, menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, yang keluar melalui rektum.
Selain kacang-kacangan, polong-polongan juga dapat menyebabkan gas berlebih. Jika Anda tetap ingin mengonsumsi kacang-kacangan dalam menu makan harian, lebih baik rendam kacang semalaman terlebih dahulu untuk membantu mengurangi gas lambung.
Laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan sebagian besar produk olahan susu, termasuk keju dan es krim.
Orang yang tidak menghasilkan cukup enzim laktase mengalami kesulitan mencerna laktosa, yang dikenal sebagai intoleransi laktosa. Peningkatan gas merupakan salah satu gejala intoleransi laktosa.
Jika Anda curiga Anda tidak toleran terhadap laktosa, Anda dapat mengurangi gejala Anda dengan mencoba susu pengganti, seperti susu almond atau susu kedelai, atau minum tablet laktase sebelum makan makanan yang mengandung laktosa.
Biji-bijian utuh seperti gandum dan oat mengandung serat, raffinose, dan pati. Semua ini diuraikan oleh bakteri di usus besar, yang menyebabkan gas. Faktanya, beras adalah satu-satunya biji-bijian yang tidak menimbulkan gas.
Sayuran tertentu seperti brokoli, kubis, asparagus, dan kembang kol diketahui dapat menyebabkan gas berlebih.
Seperti kacang-kacangan, sayuran ini juga mengandung gula kompleks, raffinose. Namun, sayuran adalah makanan yang sangat sehat, jadi Anda mungkin ingin berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menghilangkannya dari diet Anda.
Soda dan minuman berkarbonasi lainnya dapat menambah jumlah udara yang Anda telan secara signifikan. Ketika udara masuk ke saluran pencernaan Anda, kondisi itu bisa menyebabkan sendawa dan perut tidak nyaman karena timbunan gas.
Menukar soda dengan jus, teh, atau air (tanpa karbonasi) dapat membantu Anda mengurangi gas dalam perut.
Buah-buahan seperti apel, persik, pir, dan plum mengandung alkohol gula alami, sorbitol, yang sulit dicerna oleh tubuh.
Banyak buah juga memiliki serat larut, yaitu sejenis serat yang larut dalam air. Sorbitol dan serat larut keduanya juga harus melewati usus besar, tempat bakteri memecahnya untuk menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana.
Seperti minuman berkarbonasi, mengisap permen dapat menyebabkan Anda menelan lebih banyak udara. Banyak permen juga menggunakan sorbitol sebagai pemanis. Kedua faktor ini dapat menyebabkan gas ekstra.
Bawang merah maupun bawang bombai mengandung gula alami yang disebut fruktosa. Seperti rafinosa dan sorbitol, fruktosa berkontribusi pada gas ketika bakteri di usus memecahnya.
Permen karet tampaknya bukan sumber gas, tetapi mengunyah permen karet dapat membuat Anda menelan lebih banyak udara.
Banyak permen karet juga dimaniskan dengan alkohol gula yang lebih sulit dicerna, seperti sorbitol, manitol, dan xylitol.
Jika Anda sering bersendawa, dokter mungkin menyarankan Anda berhenti mengunyah permen karet untuk mengurangi gas.
Makanan olahan adalah makanan dalam kemasan, seperti roti, makanan ringan, sereal, dan saus salad. Makanan ini biasanya mengandung berbagai bahan, termasuk fruktosa dan laktosa. Kombinasi ini dapat menyebabkan peningkatan gas.
Tak hanya bawang merah, bawang putih juga dalam menyebabkan gas berlebih dalam tubuh Dalam kasus yang jarang terjadi, seseorang mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap bawang putih yang menyebabkan perut kembung dan gas.
Orang yang mengeluarkan gas karena konsumsi bawang putih mungkin akan mencium bau tidak sedap.
Makanan berlemak dapat memperlambat pencernaan. Ketika tubuh harus bekerja sangat keras untuk mencerna makanan, seperti halnya makanan yang digoreng, gas dapat terperangkap di dalam usus.
Untuk mencegah penumpukan gas, Anda baik untuk membatasi konsumsi makanan berlemak. Selain itu, tetap aktif dan berolahraga secara teratur dapat membantu gas bergerak melalui usus lebih cepat, yang dapat mengurangi perut kembung dan begah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Makanan yang Mengandung Gas Tinggi", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/31/150600868/12-makanan-yang-mengandung-gas-tinggi?page=all#page2.