SonoraBangka.id - Mengapa semuanya serba “khusus perempuan” atau “khusus wanita”?
Mengapa banyak komunitas perempuan?
Mengapa ada International Women’s Day?
Mengapa tidak ada perlakuan khusus untuk laki-laki?
Nah, mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut terlontar dari mereka yang tidak mengikuti sejarah perempuan di dunia.
Sebab, pengakuan dan keistimewaan tersebut tidak datang dengan sendirinya.
Ada banyak perempuan yang telah berkorban untuk memperjuangkan hak-hak mereka sebagai manusia.
Dalam kebanyakan sejarah dunia, kita bisa menemukan berbagai peraturan yang membatasi, mendiskriminasi, bahkan merendahkan perempuan.
Dunia seakan terlahir dengan nilai patriarki dan perempuan dianggap tidak bernilai.
Parahnya lagi, beberapa kaum pria memandang perempuan hanya sebagai objek seksual untuk memenuhi nafsu berahi.
Sedari dulu, perempuan tidak memiliki banyak pilihan dalam politik, pekerjaan, bahkan jodoh. Dalam sejarah politik dunia, perempuan berjuang mati-matian untuk mendapatkan hak memilih.
Begitu pula dalam hal pekerjaan, banyak stigma dan pandangan negatif tentang pemimpin perempuan.
Mereka dianggap lemah, terlalu sensitif, dan tidak kompeten. Tradisi perjodohan juga memaksa perempuan, bahkan yang di bawah umur, untuk menikah tanpa persetujuannya.
Hal ini terjadi di berbagai negara, seperti Pakistan, India, bahkan di Indonesia. Atas nama tradisi dan tuntutan adat, janji suci terucapkan begitu saja.