Penolakan ini bahkan bisa sampai berupa menolak pemikiran tentang adanya jodoh atau menolak untuk membuka diri terhadap pernikahan.
Penelitian yang diterbitkan pada Jurnal Social Psychological and Personality Science ini dilakukan dalam konteks di luar Indonesia, sehingga mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan situasi di Indonesia.
Namun demikian, prinsip-prinsip temuan penelitian tersebut sangat menarik dan penting untuk dicermati karena penggunaan platform kencan daring juga telah menjadi hal yang populer di Indonesia.
Jika dilihat lebih dalam, keberadaan platform kencan daring tidak hanya memberi peluang, tetapi juga tantangan.
Keterbukaan akses yang tidak terbatas untuk berkenalan dengan siapa saja sebagai langkah untuk mencari pasangan, datang dengan efek samping yang mungkin tidak terbayang sebelumnya.
Jika umumnya kita berpikir bahwa kesulitan mendapat pasangan disebabkan oleh minimnya peluang berkenalan dengan orang-orang baru, ternyata peluang berkenalan yang tidak terbatas pun dapat berpotensi memunculkan kesulitan yang serupa.
Dalam menggunakan platform kencan daring, kita bisa berkenalan dengan lebih dari satu orang yang match sebagai calon pasangan potensial kita dalam waktu bersamaan.
Dalam proses tersebut, kita melakukan penjajakan, sembari kita juga tahu bahwa peluang berkenalan dengan orang yang lain lagi selalu terbuka lewat platform kencan daring yang kita gunakan.