SonoraBangka.id - Biasanya, anak kecil yang bermain dengan boneka ataupun robot biasanya akan berbicara dengan boneka atau robot tersebut.
Hal ini memang wajar. Namun pada beberapa anak, ia juga bisa memiliki teman imajiner alias teman khayalan.
Anak yang memiliki teman khayalan bukan berarti ia kesepian, sebab rata-rata anak seperti itu kreatif dan hidup di lingkungan sosial yang baik.
Lalu, amankah membiarkan anak mempunyai teman khayalan? Bagaimana dampaknya terhadap psikologis anak?
Apakah wajar anak memiliki teman khayalan?
Anak kecil, baik ia memiliki teman khayalan maupun tidak adalah anak yang normal.
"Hampir lebih dari setengah anak di dunia memiliki teman khayalan atau teman bermain di suatu masa," kata psikolog klinis Kate Eshleman, PsyD.
"Tapi jika anak tidak memilikinya, tidak apa-apa juga. Itu tergantung pada anak tersebut." Kita mungkin beranggapan hanya anak balita yang memiliki teman khayalan.
Faktanya, sebuah penelitian mengungkap anak yang lebih besar juga memiliki teman khayalan.
"Ini umum terjadi pada anak-anak hingga usia 12 tahun," terang Eshleman.
Teman khayalan bisa menjadi bagian dari imajinasi anak, atau teman dalam bentuk boneka binatang atau mainan yang diperankan oleh anak.