SonoraBangka.id - Aplikasi berbagi video TikTok menjadi sangat pupoler di seluruh dunia saat ini.
Nah, baru-baru ini karena dianggap melanggar etika profesi, konten Tiktok beberapa oknum tenaga kesehatan menjadi viral.
Pelecehan seksual, mengumbar aib, sampai nyinyir soal status pasien menjadi beberapa diantaranya.
Profesi di dunia medis selama ini dianggap sebagai pekerjaan yang bergengsi sekaligus penuh tanggung jawab.
Namun, anggapan ini sempat tercoreng karena konten oknum nakes yang dianggap tak layak diumbar ke publik.
Kasus terbaru misalnya akun Tiktok @dr.kepinsamuelmpg yang membahas soal proses pengecekan bukaan saat kelahiran.
Padahal penggunaan media sosial selama ini dianggap sangat bermanfaat untuk edukasi masyarakat.
Sebuah survei yang dilakukan pada 4.000 dokter di sebuah situs internet menunjukkan bahwa 90 persen dokter menggunakan media sosial untuk aktivitas personal dan 65 persen dokter menggunakannya untuk keperluan profesi.
Manfaatnya cukup banyak karena dapat memperluas jaringan profesi, promosi institusi dan kesehatan.
Dokter juga berpartisipasi meningkatkan wawasan kesehatan masyarakat dan terlibat dalam diskusi soal kebijakan kesehatan.
Di sisi lain, penggunaan media sosial yang bijak bisa memfasilitasi hubungan profesional tenaga kesehatan, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Dengan adanya media sosial, dokter lebih terbuka terhadap berita dan penemuan-penemuan baru dalam dunia kedokteran.
Sayangnya berbagai manfaat positif ini kemudian dirusak oknum nakes yang tak mengindahkan kode etik di dunia maya.
Hal ini mungkin agaknya karena kurangnya aturan yang jelas.