Sebagai panduan, Birch menilai ada lima hal yang harus dipertimbangkan antara lain:
Tujuan apa yang dimiliki dalam hidup?
Kita perlu mendiskusikan tujuan hidup dan impian masa depan dengan pasangan untuk memastikan kesamaan visi.
Hal ini termasuk karier, anak-anak, keuangan, dan target besar dalam hidup.
Apakah ada kesamaan minat?
Kesamanaan minat dan hobi bisa memperkuat hubungan ketika perbedaan usia dapat menciptakan jarak.
Pastikan ada kesamaan yang bisa menjadi pengikat di kehidupan kiat bertahun-tahun mendatang.
Apakah nilai dan moral yang dianut sama?
Kedua hal ini kerap jadi perbedaan mencolok pada pasangan yang berbeda generasi.
Karena itu gali lebih dalam pendapat pasangan akan beberapa tema sensitif seperti politik dan agama.
Apakah bersedia berkompromi?
Pada saatnya nanti, semua pasangan harus berkompromi. Namun pasangan yang usianya terpaut jauh kerapkali harus berkompromi jauh lebih cepat dan lebih sering.
Apakah tahan dengan omongan orang?
Perbedaan usia pasangan 15 tahun atau 20 tahun sudah jelas akan menjadi bahan omongan orang di sekitar.
Karena itu, pastikan apakah kita sanggup menghadapi hal tersebut.
Namun, jika kita termasuk orang yang sensitif, ada baiknya mempersiapkan diri dengan omongan-omongan miring yang akan muncul.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jarak Usia Pasangan Terpaut Jauh, Bisa Jadi Masalah Pernikahan?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/29/150000420/jarak-usia-pasangan-terpaut-jauh-bisa-jadi-masalah-pernikahan-?page=2.