Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan ( PEXELS/DARIA SANNIKOVA )

Bermasalahkah dalam Pernikahan Jika Jarak Usia Pasangan Terpaut Jauh ?

30 April 2021 13:33 WIB

SonoraBangka.id - Jarak usia ideal pasangan biasanya berkisar tiga sampai maksimal tujuh tahun.

Terkadang, pasangan yang beda usia sepuluh tahun atau lebih kerapkali jadi bahan omongan lingkungan sekitarnya.

Hal ini karena masyarakat lebih mudah menerima pasangan dengan usia yang setara atau tidak terpaut terlalu jauh.

Umumnya, laki-laki lebih tua daripada perempuan sehingga diharapkan bisa menjadi sosok yang dewasa dan memimpin dalam pernikahan.

Kondisi tersebit dianggap lebih ideal dan minim risiko konflik untuk hubungan jangka panjang.

Usia yang seumuran dinilai memiliki pola pandang yang selaras, hal yang berpengaruh dalam keharmonisan hubungan.

Namun bisa kita lihat pula banyak pasangan yang memiliki jarak usia belasan sampai puluhan tahun tetap berbahagia.

Mereka berhasil mendobrak anggapan lawas tersebut dengan tetap memiliki pernikahan yang harmonis.

Misalnya saja Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo atau Anang Hermansyah dan Ashanty.

Kedua pasangan ini sukses membangun rumah tangga yang bahagia hingga saat ini meski terpaut usia cukup jauh.

Jadi, benarkah perbedaan usia bisa jadi faktor penting dalam pernikahan?

Beda usia pasangan berpengaruh pada kebahagian pernikahaan

Salah satu studi di Journal of Population Economics menunjukkan ada kaitan antara kepuasaan dalam pernikahan dengan perbedaan usia pasangan.

Pasangan dengan beda usia yang jauh memiliki kepuasan pernikahan yang lebih rendah dibandingkan yang seumuran.

Disebutkan, pasangan dengan beda usia nol sampai tiga tahun menunjukkan kepuasan yang lebih besar dibandingkan pasangan yang terpaut empat atau enam tahun.

Polanya berulang dengan pertambahan jarak usia pasangan.

Ilustrasi

Secara umum, kepuasan perkawinan menurun seiring dengan peningkatan perbedaan usia.

Penelitian ini menyatakan pasangan dengan jarak usia terlalu jauh kurang tahan terhadap guncangan negatif dalam hubungan, termasuk kesulitan ekonomi dan penyakit.

Ada faktor lain yang juga berpengaruh misalnya siklus kehidupan termasuk masa pensiun dan anak-anak.

Namun harus diketahui, rata-rata pria dan wanita menunjukkan tingkat kepuasan perkawinan yang lebih tinggi saat menikah dengan pasangan yang lebih muda daripada mereka yang memiliki pasangan yang lebih tua.

Hal tersebut terlepas dari perbedaan usia yang mereka alami.

Namun, kepuasan awal yang lebih tinggi itu tampaknya menghilang setelah enam hingga 10 tahun menikah.

Penelitian yang dilakukan pada 3.374 pasangan ini bisa secara umum menunjukkan fenomena yang ada di masyarakat saat ini.

Meski demikian, bukan berarti jarak usia adalah kunci untuk pernikahan yang langgeng dan bahagia.

Ada berbagai aspek lain yang harus ikut dipertimbangkan seperti minat, gaya hidup, dan tujuan jangka panjang antara pasangan.

Dikutip dari laman Bride, Jenna Birch, penulis buku bertemakan relationship di Amerika Serikat mengatakan perbedaan usia bukan faktor utama untuk menentukan kualitas hubungan.

Apalagi kedewasaan itu relatif dan tidak bisa diukur hanya dengan usia.

"Kunci untuk pernikahan yang bahagia adalah memiliki kesamaan yang menjadi pengikat, perbedaan untuk dipelajari satu sama lain dan pandangan yang sama soal kemitraan," ujarnya.

Hanya saja, ia mengakui kadang jarak usia yang jauh memberikan beberapa perbedaan tentang nilai dan prinsip tertentu.

Karena itu, ada baiknya meyakinkan diri sebelum memutuskan menikah dengan pasangan yang berjarak usia cukup jauh.

Sebagai panduan, Birch menilai ada lima hal yang harus dipertimbangkan antara lain:

Tujuan apa yang dimiliki dalam hidup?

Kita perlu mendiskusikan tujuan hidup dan impian masa depan dengan pasangan untuk memastikan kesamaan visi.

Hal ini termasuk karier, anak-anak, keuangan, dan target besar dalam hidup.

Apakah ada kesamaan minat?

Kesamanaan minat dan hobi bisa memperkuat hubungan ketika perbedaan usia dapat menciptakan jarak.

Pastikan ada kesamaan yang bisa menjadi pengikat di kehidupan kiat bertahun-tahun mendatang.

Apakah nilai dan moral yang dianut sama?

Kedua hal ini kerap jadi perbedaan mencolok pada pasangan yang berbeda generasi.

Karena itu gali lebih dalam pendapat pasangan akan beberapa tema sensitif seperti politik dan agama.

Apakah bersedia berkompromi?

Pada saatnya nanti, semua pasangan harus berkompromi. Namun pasangan yang usianya terpaut jauh kerapkali harus berkompromi jauh lebih cepat dan lebih sering.

Apakah tahan dengan omongan orang?

Perbedaan usia pasangan 15 tahun atau 20 tahun sudah jelas akan menjadi bahan omongan orang di sekitar.

Karena itu, pastikan apakah kita sanggup menghadapi hal tersebut.

Namun, jika kita termasuk orang yang sensitif, ada baiknya mempersiapkan diri dengan omongan-omongan miring yang akan muncul.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jarak Usia Pasangan Terpaut Jauh, Bisa Jadi Masalah Pernikahan?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/29/150000420/jarak-usia-pasangan-terpaut-jauh-bisa-jadi-masalah-pernikahan-?page=2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm