5. Tak punya nilai sama pada isu penting
Kita mungkin suka menghabiskan waktu denhan pasangan.
Namun, semakin kita mengenalnya, kita menyadari bahwa tidak memiliki nilai-nilai yang sama dalam banyak isu penting, seperti finansial (bagaimana mengeluarkan uang, menabung), anak (bagaimana membesarkannya), etika pekerjaan, bahkan hingga aktivitas liburan sekalipun.
Menikahi seseorang artinya menikahi semua yang melekat pada orang tersebut, tidak hanya bagian yang kita nikmati saja.
Kita belum siap menikah jika tidak ada di halaman yang sama dengan pasangan kita dalam hal nilai-nilai dan etika penting.
6. Masih "melirik" orang lain
Mungkin saja kita menyembunyikan komunikasi intim dengan mantan kekasih atau masih menggoda teman kantor, seolah perhatian dari satu orang saja tidak cukup.
Jika kita masih merasa perlu validasi terus-menerus dari orang lain selain orang yang akan jadi pasangan hidup kita, artinya kita belum siap untuk menikah.
Pernikahan tidak berarti kita harus berhenti total menjadi manusia. Artinya, wajar saja jika kita masih mengapresiasi kualitas orang lain selain pasangan kita.
Namun, kita harus siap berkomitmen secara emosional dan fisik kepada pasangan.
7. Tidak yakin akan setia pada satu orang