Mungkin saja kita bisa berhubungan baik dengan pasangan, tapi kita merasa ingin mengencani beberapa tipe orang berbeda sebelum berkomitmen pada satu orang.
Misalnya, suara-suara itu dari kepala kita mendorong untuk mendaftar aplikasi kencan online hanya untuk melihat ada siapa di luar sana, lalu kits mendengarkannya.
Tidak ada alasan untuk terburu-buru menikah jika kita hanya akan menyesal di kemudian hari karena kita masih ingin bermain-main dan belum bisa berkomitmen dengan satu orang saja.
8. Benci kompromi
Kita sudah lama sendiri dan tahu bagaimana kita menyukai rumah kita, misalnya rapi sepanjang waktu, punya rutinitas pagi tertentu, hingga kebiasaan liburan sendiri.
Tapi, setelah jatuh cinta dengan seseorang dan menghabiskan banyak waktu dengannya, kita menemukan bahwa kebiasaan pasangan kita tidak persis sama.
Tapi, kita tidak nyaman mengubah gaya hidup untuk berbaur dengannya.
Jika masalahnya adalah sulit berkompromi, itu adalah salah satu tanda kita belum siap tidak menikah yang paling menonjol.
Seiring waktu, kita mungkin menyadari bahwa agar bisa berjalan bersama, kita harus mau berkompromi.
Ketika sudah benar-benar siap menikah, berkompromi tidak akan terasa seperti pengorbanan, melainkan datang secara alami kepada kita sebagai hal yang masuk akal untuk dilakukan.
9. Tekanan lingkungan
Bagaimana kita tahu kita belum siap menikah?
Semakin bertambahnya usia, rasanya pernikahan teman-teman sekitar semakin banyak. Ketika hadir ke pernikahan mereka, kita rasanya capek mendengar pertanyaan "jadi, kapan menikah?"