SonoraBangka.id - Kucing memiliki kemampuan mendengar dan melihat yang luar biasa untuk mendeteksi gerakan, termasuk gerakan serangga.
Tak heran, hewan berbulu yang menggemaskan ini senang mengejar serangga.
Naluri berburu kucing bakal membuatnya langsung melompat dan menerkam jika mendengar suara serangga.
Banyak serangga tidak berbahaya bagi kucing, namun ada pula yang beracun atau bisa membuat kucing cedera.
Melansir the Spruce, berikut sejumlah serangga yang berbahaya bagi kucing dan perlu diwaspadai:
1. Lebah dan hewan penyengat lain
Serangga yang terbang dan berdengung, seperti lebah atau hewan penyengat lain akan sangat menggoda bagi kucing yang senang bermain-main.
Namun, sengatan hewan-hewan tersebut bisa menyakitkan.
Seperti pada manusia, kucing juga mungkin memiliki reaksi alergi terhadap sengatan dan mengalami anafilaksis atau gejala reaksi alergi yang parah, meskipun hal ini jarang terjadi.
Kemungkinan besar kucing akan menjilat tempat sengatan tersebut dan berpotensi semakin mengiritasi area tersebut.
Beberapa obat dapat diberikan jika kucing terkena sengatan lebah atau hewan penyengat lain.
Namun, sebaiknya menggunakannya hanya jika disarankan oleh dokter.
Jika kucing tersengat dan menunjukkan reaksi kuat terhadap senagatannya, segeralah pergi ke dokter.
2. Lipan
Lipan umumnya tidak berbahaya bagi kucing. Ini tentu membuat kita lega, terutama jika kucing kita menemukan hewan ini saat rumah dibersihkan.
Namun, lipan memiliki racun dan dapat menggigit ketika menangkap mangsanya. Lipan yang lebih besar bahkan mungkin bisa menggigit kucing.
Ini dapat menyebabkan reaksi lokal atau masalah yang lebih serius, seperti demam atau tubuh kucing menjadi lemah.
Jika menduga kucing kita telah didigit lipan, pastikan memerhatikan area gigitan dengan cermat.
Bawalah kucing ke dokter hewan jika menunjukkan gejala sakit lainnya.
3. Kalajengking
Kucing berpotensi disengat jika bermain-main dengan kalajengking dan menimbulkan rasa sakit.
Sengatan kalajengking juga kemungkinan akan menyebabkan reaksi lokal.
Pada kasus yang lebih serius, kucing mungkin mengalami muntah, kesulitan bernapas, atau menunjukkan perilaku tidak biasa lainnya.
Jika tinggal di daerah di mana kalajengking lazim ditemukan, waspadai risikonya dan bersiap pergi ke dokter hewan jika kucing tersengat kalajengking.
4. Semut
Kebanyakan semut tidak berbahaya bagi kucing. Semut hitam besar memang bisa menggigit kucing, tapi gigitan kecil tersebut tidak membahayakan.
Namun, semut api bisa sangat berbahaya bagi kucing. Gigitan semut api akan terasa menyakitkan dan bahkan dapat menimbulkan reaksi alergi serius.
Pada kasus terburuk, reaksi alergi tersebut bissa menyebabkan anafilaksis.
Jadi, jika kucing digigit semut api, sebaiknya kunjungi dokter hewan untuk berjaga-jaga dan memberikan penanganan terbaik.
Ingatlah bahwa produk pembunuh semut dengan bahan kimia juga bisa menimbulkan risiko kesehatan bagi kucing.
Pastikan tetap menggunakan produk yang aman untuk hewan peliharaan kita.
5. Kecoak, kumbang, jangkrik, dan belalang
Serangga bertubuh keras seperti kecoak, kumbang, jangkrik, dan belalang, biasanya tidak beracun bagi kucing.
Namun, menelan eksoskeleton atau kerangka eksternal hewan-hewan tersebut dapat menyebabkan iritasi mulut dan gangguan pencernaan.
Kecoak juga dapat membawa parasit yang dapat menyerang kucing. Inilah salah satu alasan mengapa kucing butuh produk pencegahan bulanan untuk menghindari cacingan.
6. Nyamuk dan kutu
Kutu sangat umum ditemukan pada bulu kucing dan dapat menyebabkan gatal atau bahkan anemia.
Selama grooming atau merawat diri, kucing sering kali menelan kutu yang pada akhirnya dapat menyebabkan infeksi cacing pita.
Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk pengendalian kutu bulanan demi menghindari masalah ini.
Kutu lebih mungkin muncul pada tubuh kucing yang berkeliaran di luar rumah, tetapi sesungguhnya kucing mana pun bisa terkena.
Kutu berbahaya karena merupakan vektor penyakit. Penyakit yang ditularkan melalui kutu dapat menyebabkan sejumlah masalah pada kucing.
Jika melihat kucing memiliki kutu, lebih baik konsultasikan dengan dokter untuk mengatasinya.
Sementara itu, nyamuk juga tak kalah berbahayanya bagi kucing. Selain mengganggu, nyamuk dapat menularkan penyakit cacing hati yang fatal pada kucing.
Karena kucing bukan inang yang ideal untuk cacing hati, maka infeksi jarang terjadi.
Namun, ketika kucing terkena penyakit heartworm, cacing tersebut bisa tinggal di paru-paru.
Tidak ada pengobatan yang tersedia untuk cacing hati pada kucing. Itulah mengapa pencegahan heartworm bulanan sangatlah disarankan.
Selain nyamuk, lalat juga perlu diwaspadai. Meski terlihat menyenangkan untuk dikejar dan ditangkap oleh kucing, namun lalat juga bisa membawa masalah.
Beberapa kucing rentan terkena gigitan lalat di telinga, terutama kucing yang tinggal di luar ruangan.
Serangga terbang lainnya adalah cuterebra. Ini adalah serangga yang diketahui bertelur di kulit binatang.
Larvanya akan bersembunyi di bawah kulit dan matang. Ketika terjadi pada kucing, akan terlihat benjolan kecil di bawah kulit dengan lubang kecil yang bulat sempurna.
Ketika dewasa, kita mungkin dapat melihat larva yang akan terlihat seperti belatung besar.
Jika kita melihat ini pada kucing kita, jangan coba-coba mengeluarkan belatungnya. Lebih baik pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk infeksi sekunder.
Pada akhirnya, jika melihat kucing peliharaan sakit atau menunjukkan gejala yang tidak biasa, berkonsultasi dengan dokter hewan selalu menjadi pilihan baik.
Jadi, segeralah mendapatkan penanganan yang tepat untuk dapat mencegah keparahan penyakit yang dialami kucing.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awas, 6 Jenis Serangga Ini Berbahaya bagi Kucing", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/06/162923720/awas-6-jenis-serangga-ini-berbahaya-bagi-kucing?page=all.