Dukunglah anak remaja untuk bergaul dengan kawan sebayanya. Namun, pastikan bahwa pergaulan remaja itu membawa dampak positif bagi anak.
Akan lebih baik lagi apabila orang tua kenal dengan kawan-kawan anak dan sesekali ikut bergaul.
Lakukan pembicaraan dengan anak tentang kawan teman-temannya sebagai bentuk penghargaan atas keberadaan mereka.
2. Nasehati anak dengan halus namun tegas
Perlu disadari, berbicara kasar membuat anak remaja tergores harga dirinya.
Apabila orangtua memiliki tujuan untuk menasehati lakukan dengan cara halus namun tetap tegas.
Hal tersebut membuat anak remaja mau menerima nasehat dengan baik pula.
3. Sering mengajak anak mengobrol santai
Sesibuk apapun orangtua, sempatkan waktu untuk berbagi, berbincang dan diskusi dengan anak tentang berbagai macam hal.
Topik-topik tersebut bisa tentang kegiatan ekstrakurikuler, perkembangan akademik, film yang sudah ditonton bersama kawan, piala dunia atau topik-topik serius seperti korupsi di Indonesia dan sebagainya.
Interaksi dan komunikasi intens membuat hubungan orang tua dan anak lebih kuat dan harmonis.
4. Memberi contoh nyata
Bila orangtua juga memperlakukan orang tua, kakek atau nenek, maka remaja tersebut mendapatkan contoh dan teladan nyata dalam berperilaku.
Jadi, dalam aktivitas pengasuhan, contoh ataupun teladan adalah kunci utama penanaman perilaku positif pada anak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Strategi Berkomunikasi dengan Remaja", Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/20/19561271/4-strategi-berkomunikasi-dengan-remaja?page=all.