ilustrasi smartphone user
ilustrasi smartphone user ( cnet.com)

Yuk Pastikan Apakah Kita Jadi Korban Kekerasan Online dengan Cara Ini

21 Juni 2021 11:52 WIB

Astridiah Primacita Ramadhani, aktvis Tabu.id yang juga kandidat psikolog klinis, menerangkan ada berbagai tantangan untuk menekan angka KBGO.

Berdasarkan riset terbatas yang dilaksanakannya, setidaknya ada lima alasan yang menyulitkan kekerasa gender dihilangkan.

Pertama, ketidaktahuan sedang menjadi korban KBGO.

Kedua ialah perasaan takut akan mendapatkan stigma negatif dari masyarakat ketika mengadukannya.

Ketiga, korban yang merasa jadi korban tidak tahu caranya mengakses bantuan baik hukum maupun psikologis.

Keempat yaitu kekhawatiran malah akan menjadi korban UU ITE ketika mengakui pengalamannya di media sosial.

Sedangkan tantangan terakhir karena ketiadaan teman untuk mendampingi proses pencarian keadilan atas pengalamannya.

Tiga faktor utama yang bisa jadi acuan korban kekerasan online

Sayangnya, sejauh ini masyarakat khususnya anak muda belum memahami benar definisi KBGO ini.

Dalam kebanyakan kasus, korban kerap merasa ragu apakah sudah menjadi korban kekerasan di ranah daring atau tidak.

Neira mengakui memang ada tantangan tersediri untuk memastikan apakah kita mengalami kekerasan online.

"Agak tricky karena setiap orang kasusnya bisa berbeda," jelasnya.

Meski demikian, ia menyebutkan ada tiga aspek yang bisa dijadikan indikator yaitu:

Apa saja yang terjadi di dunia digital yang berbau seksual, gender dan tidak diinginkan

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm