SonoraBangka.id - Dikarenakan kewajiban untuk work from home selama masa pandemi, kita lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah.
Namun begitu, rutinitas untuk merawat kulit tetap harus dilakukan ya.
Salah satu hal yang tidak boleh terlewatkan adalah dengan tetap memakai sunscreen.
Tidak hanya terkena paparan sinar matahari yang masuk melalui jendela rumah, kulit kita masih mungkin terkena cahaya biru dari laptop, ponsel, ataupun TV.
Sayangnya masih banyak yang belum tahu bahaya dari pantulan sinar matahari maupun cahaya biru dari barang-barang elektronik.
Keduanya dapat menyebabkan masalah pada kulit seperti bintik hitam atau coklat pada wajah, hiperpigmentasi, dan tanda-tanda penuaan dini.
Dan yang lebih buruknya lagi, sinar matahari juga bisa memicu kanker kulit, lo!
Dilansir dari lama Byrdie, Dokter kulik kosmetik, Dr. Michele Green, menyarankan untuk memakai tabir surya agar mencegah kerusakan kulit akibat sinar UV, sehingga meminimalkan risiko kanker kulit dan penuaan dini.
Sebagai informasi tambahan, jendela kaca dapat menyaring sinar UVB namun sinar UVA masih bisa menembus jendela, sehingga berbahaya bagi kulit.
Jadi meskipun hanya di dalam rumah, kita harus memakai tabir surya yang memiliki SPF.
Tak hanya itu, Dr. Michele juga menyarankan untuk mengoleskan tabir surya bukan hanya ke tangan, namun ke semua area kulit yang terbuka, terutama wajah, leher, dan dada.
Jika kamu fikir semua tabir surya melindungi wajah kita dari cahaya biru, ternyata kenyataannya tidak seperti itu.
British Journal of Dermatology menunjukan bahwa para peneliti menemukan tabir surya yang mengandung titanium dioksida mikro, dapat memberikan perlindungan yang jauh lebih tinggi terhadap UVA dan cahaya biru, dibandingkan dengan SPF lain dalam uji coba.
Tapi, jika berada diruangan yang jauh dari jendela, kebutuhan untuk mengoleskan ulang tabir surya yang terlalu sering tidak terlalu diperlukan.
Para ahli medis di Johns Hopkins menyarankan untuk mengaplikasikan ulang tabir surya setiap dua jam sekali.