Ilustrasi
Ilustrasi ( Shutterstock )

Bahayakah Tidak Menstruasi Selama Berbulan-bulan? Ketahui 8 Penyebabnya

3 September 2021 13:23 WIB

SonoraBangka.id - Mungkin, ada sebagian dari kita pernah mengalami kondisi telat atau tidak menstruasi selama berbulan-bulan, padahal tidak sedang hamil.

Seringkali, tidak menstruasi berbulan-bulan membuat kita bertanya-tanya apakah kondisi itu berbahaya atu tidak.

Untuk diketahui, biasanya periode atau siklus menstruasi terjadi berulang setiap 28 hari.

Meski telat menstruasi adalah salah satu tanda awal kehamilan, ada berbagai alasan lain mengapa hal itu bisa terjadi.

Jika seseorang tidak menstruasi selama 3 bulan berturut-turut, ini disebut amenore. Kondisi ini mempengaruhi 3-4 persen perempuan.

Amenore biasanya terjadi ketika ovarium berhenti membuat cukup hormon estrogen.

Diketahui, estrogen merupakan salah satu hormon yang bertanggung jawab untuk siklus menstruasi.

Melansir dari Medical News Today, terdapat berbagai faktor, termasuk yang di bawah ini yang dapat menyebabkan kekurangan estrogen.

1. Perubahan berat badan

Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan seseorang tidak mengalami menstruasi pada awalnya, tetapi masalah itu cenderung dapat diatasi dari waktu ke waktu.

2. Stres

Stres jangka panjang dapat memengaruhi bagian otak yang mengontrol hormon reproduksi Hal ini dapat menyebabkan ovulasi dan menstruasi berhenti.

Namun, apabila penyebab stres hilang atau kita mencoba mengelola stres dengan baik, maka siklus reguler menstruasi kita bisa kembali.

3. Olahraga berlebihan

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan telat haid, terutama bagi orang dengan berat badan rendah atau lemak tubuh sangat sedikit.

4. Memproduksi terlalu banyak prolaktin

Prolaktin adalah hormon yang biasanya dibuat tubuh selama menyusui.

Hormon ini dapat menghentikan menstruasi dan merupakan alasan mengapa sebagian besar perempuan menyusui tidak mengalami menstruasi.

Pada orang yang tidak menyusui, keluarnya cairan susu dari puting dapat menandakan bahwa tubuh membuat jumlah prolaktin yang sangat tinggi.

Dokter dapat mengobati produksi prolaktin yang berlebihan dengan obat-obatan.

5. Masalah tiroid

Tiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengontrol metabolisme tubuh.

Hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif, adalah suatu kondisi di mana tiroid tidak menghasilkan cukup hormon-hormon ini.

Hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif, menyebabkan kadar hormon tiroid dalam tubuh menjadi terlalu tinggi.

Kedua kondisi tersebut dapat mempengaruhi frekuensi menstruasi.

Tanda-tanda lain yang harus diwaspadai termasuk:

  • kelelahan ekstrem dalam waktu lama
  • rambut rontok
  • kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • selalu merasa dingin atau hangat sepanjang waktu

Dokter biasanya dapat mendiagnosis masalah tiroid menggunakan tes darah sederhana.

6. Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Orang dengan PCOS memiliki ketidakseimbangan hormon yang dapat mempengaruhi kesehatan dan penampilan mereka secara keseluruhan selain menyebabkan kista ovarium.

 

Hingga 10 persen perempuan usia subur memiliki PCOS dan mungkin memiliki ovarium yang membesar dengan kelompok kista kecil dan jinak.

Tanda-tanda PCOS meliputi:

  • haid tidak teratur atau tidak haid
  • perdarahan yang sangat ringan, sangat berat, atau tidak terduga selama periode
  • kondisi kulit, seperti jerawat, bercak hitam
  • kelebihan berat badan atau obesitas
  • Penipisan rambut
  • sleep apnea
  • sulit hamil
  • kelebihan rambut di wajah, punggung, atau paha

7. Gangguan makan

Gangguan makan, terutama anoreksia, dapat menyebabkan menstruasi berhenti.

Ini terjadi ketika lemak tubuh seseorang menjadi terlalu rendah untuk terjadinya ovulasi.

8. Perimenopause

Orang memasuki menopause ketika mereka tidak mengalami menstruasi setidaknya selama 12 bulan.

Usia rata-rata orang yang memasuki menopause di Amerika Serikat adalah 52 tahun.

Namun, transisi ke menopause, yang dikenal sebagai perimenopause, dapat menyebabkan gejala yang dimulai pada usia yang lebih muda.

Gejala-gejala perimenopause meliputi:

  • haid tidak teratur
  • masalah tidur
  • perubahan suasana hati
  • kekeringan pada Miss V
  • kurang tertarik pada seks

 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm