“Sebelumnya, tidak ada fosil vertebrata yang ditemukan antara 65–55 juta tahun yang lalu di Amerika Selatan yang tropis. (Penemuan) ini membuat kami memiliki pemahaman tentang seperti apa kehidupan di Neotropis utara,” kata Bloch.
“Sekarang kita memiliki jendela ke waktu tepat setelah dinosaurus punah dan benar-benar dapat melihat seperti apa hewan yang menggantikan mereka,” tambahnya.
Bloch menjelaskan, dimensi ular titanoboa menunjukkan bahwa suhu di wilayah khatulistiwa dulunya jauh lebih tinggi.
Pasalnya, ukuran tubuh ular dan hewan berdarah dingin lainnya ditentukan oleh suhu di lingkungan tempat tinggal mereka.
“Jika melihat hewan berdarah dingin dan penyebarannya saat ini, yang besar berada di daerah tropis, tempat terpanas, dan akan ukurannya akan semakin kecil jika semakin jauh dari khatulistiwa,” ucapnya.
Berdasarkan ukuran tubuh ular titanoboa, tim ilmuwan mampu memperkirakan suhu tahunan rata-rata di khatulistiwa Amerika Selatan 60 juta tahun yang lalu, yakni 91 derajat fahrenheit. (*)