Ilustrasi tidur
Ilustrasi tidur ( PEXELS/ANDREA PIACQUADIO)

Lebih Baik Mana, Lampu Dinyalakan vs Dimatikan Saat Tidur?

18 September 2021 09:41 WIB

SonoraBangka.id - Ada banyak hal yang mempengaruhi kualitas tidur sehingga kita bisa merasa nyenyak. Ya, mungkin salah satunya adalah penerangan saat tidur.

Jadi, menurut Anda apa rahasianya bisa tidur nyenyak? Beberapa orang nyaman tidur dengan lampu dimatikan.

Selain karena lebih terbiasa tidak menggunakan penerangan saat tidur, beberapa orang merasa terganggu dengan cahaya lampu saat tidur.

Tanpa lampu, orang akan merasa inilah saatnya untuk beristirahat.

Namun, ada juga beberapa orang yang memilih tidur dengan lampu dinyalakan.

Faktor kebiasaan juga mendasari alasan mengapa banyak orang memilih tidur dengan lampu dinyalakan.

Selain itu, akan lebih tenang untuk tidur dengan lampu menyala bagi orang yang takut dengan kegelapan.

Anak-anak juga cenderung tidur dengan lampu menyala.

Walaupun kebiasaan ini akan berkurang seiring pertumbuhan, banyak orang yang masih terbiasa tidur dengan lampu menyala.

Sumber penerangan saat tidur ini sampai saat ini masih menjadi pertanyaan banyak orang.

Sebab, ada yang bilang akan lebih baik tidur tanpa penerangan agar lebih menyehatkan badan.

Kira-kira mana yang lebih baik, tidur dengan penerangan atau tanpa penerangan?

Dilansir dari Healthline, penerangan saat tidur bisa memengaruhi kualitas tidur.

Penggunaan lampu saat tidur terbukti cenderung mengganggu tidur nyenyak.

Bagaimana bisa menyalakan lampu saat tidur mengganggu kualitas tidur?

Ternyata penggunaan penerangan saat tidur mempengaruhi hormon melatonin.

Hormon melatonin adalah hormon yang secara alami membuat kita bisa tertidur.

Produksi hormon melatonin dipengaruhi oleh cahaya.

Produksi hormon melatonin akan lebih lancar jika di kegelapan.

Namun, saat terpapar cahaya, produksi hormon melatonin akan diperlambat.

Padahal hormon melatonin aktif diproduksi pada saat kita tertidur.

Akibatnya, seseorang bisa menjadi lebih mudah lelah apabila produksi hormon melatonin melambat.

Dilansir dari Sleep Foundation, produksi hormon melatonin yang terganggu bisa membuat orang mengalami gangguan ritme sirkadian.

Ritme sirkadian kerap dianggap sebagai kemampuan tubuh untuk mengukur, apakah tidur yang kita lakukan sudah cukup.

Apabila dirasa sudah cukup, saat itulah kita bangun tidur dan merasa lebih bugar dibandingkan sebelumnya.

Maka dari itu, sebenarnya kualitas tidur seseorang akan lebih mudah terganggu jika menggunakan penerangan.

Akibatnya, seseorang tidak memiliki kualitas tidur yang baik.

Menurut penelitian yang dilakukan Harvard Universitycahaya dari lampu diterima oleh retina mata walaupun mata sudah memejam.

Hal ini sering membuat banyak orang menunda waktu tidur karena mata menjadi sensitif terhadap cahaya.

Terganggunya siklus dan kualitas tidur yang disebabkan tidur menggunakan penerangan ini dampaknya bisa serius, lo, Moms.

Kualitas tidur yang terganggu dan akhirnya memiliki gangguan ritme sirkadian akan membuat performa harian seseorang menurun.

Apa tanda-tanda seseorang memiliki gangguan ritme sirkadian?

Menurut Cleveland Clinic, seseorang yang memiliki gangguan ritme sirkadian digejalai oleh tiga hal, di antaranya:

1. Sering terbangun di tengah-tengah waktu tidur

2. Kesulitan untuk tidur

3. Sering bangun terlalu awal dan sulit untuk kembali tidur

Akibatnya, seseorang akan lebih mudah lelah dan terasa tidak punya energi saat waktunya beraktivitas.

Jangka panjang ritme sirkadian juga akan membuat seseorang mengalami:

1. Depresi

2. Insomnia

3. Kesulitan bangun pagi

4. Performa kerja atau studi yang buruk

Beberapa studi juga menyatakan tidur dengan lampu menyala akan meningkatkan faktor risiko kanker.

Dilansir dari NCBI, beberapa penelitian menyatakan tidur dengan penerangan meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker prostat.

Walaupun begitu, penelitian lanjutan mengenai korelasi penggunaan penerangan sebagai penyebab kanker ini masih perlu dilakukan.

Maka dari itu, jangan sepelekan kualitas tidur yang tidak baik.

Namun, bagaimana jika yang mengalami ketakutan dengan tidur di tengah kegelapan?

Anda bisa tetap menyalakan lampu saat tidur. 

Namun untuk mencegah mata menjadi sensitif terhadap lampu, Moms bisa mengenakan penutup mata untuk tidur.

Anda bisa tetap menyalakan lampu saat tidur dan tetap bisa nyenyak tanpa gangguan cahaya ke mata.

Dilansir dari Sleep Foundation, hal tersebut akan lebih baik dikonsultasikan dengan ahli psikologis.

Bagi Anda yang ingin mulai mencoba hidup sehat dengan tidur tanpa lampu bisa dilakukan mulai dari sekarang.

Untuk memulainya, pastikan lampu kamar mati saat Moms tidur.

Jauhkan juga alat-alat elektronik seperti laptop, tablet, atau ponsel di dekat Moms.

Selain tak baik untuk otak, cahaya biru pada lampu membuat kita susah tidur.

Akhirnya kita menjadi menunda waktu untuk tidur.

Namun, perlu berhati-hati untuk beberapa jalan darurat. 

Perlu ada penanda untuk jalan keluar atau jalan menuju kamar mandi apabila dibutuhkan.

Anda bisa menandai jalur-jalur tersebut dengan fosfor atau lampu kecil yang tak memancarkan cahaya yang terlalu terang.

Nah, sekarang Anda bisa mencoba untuk memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

 

Sumbernakita.grid.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm