SonoraBangka.id - Mungkin ada sebagian orang seiring berjalannya waktu, suatu hubungan bisa menjadi terasa hambar dan menjemukan.
Jika tidak disadari dan segera diperbaiki, kebosanan sangat mungkin menghadirkan orang ketiga.
Namun sebaiknya kita tidak buru-buru mengambil keputusan untuk berpisah atau buru-buru mencari pengganti.
Karena bisa jadi yang dirasakan itu hanyalah rasa bosan sesaat.
“Kebosanan dalam hubungan dapat menjadi salah satu isu yang menjadi pemicu hadirnya orang ketiga. Manusia sebagai makhluk yang dinamis, ia akan selalu bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhannya,” kata psikolog klinis dewasa Amalia Darmawan, M.Psi.
Rasa bosan bisa muncul kapan saja dan ini menjadi tantangan tersendiri pada setiap pasangan, terutama dalam hubungan jangka panjang dengan rutinitas yang sama setiap harinya.
Namun kita juga tak perlu terlalu khawatir, karena pasang surut dalam menjalin relasi merupakan sesuatu yang tak bisa terhindarkan, alias wajar.
3 Fase Dalam Hubungan
Kata Amalia, setidaknya dalam menjalin hubungan, secara umum ada 3 tahapan
yang akan dilewati oleh setiap pasangan.
Tahap pertama adalah fase pendekatan yang merupakan tahun pertama membangun hubungan.
Tahap ini biasanya diwarnai dengan cinta dan romatisme yang menggebu-gebu.
Tahap kedua, yaitu fase di mana hubungan mulai diwarnai oleh berbagai gangguan dan ketidakpuasan.
“Gangguan seperti tuntutan sekolah, pekerjaan, keluarga, keuangan, dan masalah lainnya dapat mengurangi kualitas berkomunikasi dan aktivitas memelihara hubungan,” ujar Amalia yang saat ini
berpraktik di RS Santo Borromeus dan RS Melinda 2 Bandung.
Memasuki tahap ketiga, kita mulai merenungkan arah dan tujuan hubungan, apakah lanjut atau tidak.
Jika dilanjutkan, kita dan pasangan mulai melakukan penyesuian diri untuk melanjutkan relasi
jangka panjang.
Nah, rasa bosan biasanya mulai muncul saat hubungan mulai memasuki tahap kedua,
karena pasangan mulai rentan mengalami kebosanan atau kehilangan gairah.
Selain itu, kita atau pasangan juga merasa hambar, kurang bersemangat dan menikmati ketika menghabiskan waktu bersama, kualitas komunikasi berkurang, bahkan bisa sampai saling menghindar satu sama lain.
Kata Amalia, “Penyebab munculnya kebosanan biasanya terjadi karena masing-masing pasangan tidak memiliki tujuan yang jelas dan bermakna sehingga sulit untuk melawan kebosanan.”
Selain itu, rutinitas sehari-hari tanpa ada variasi suasana baru juga sering menjadi pemicu kebosanan dalam menjalani hubungan.
Apa saja yang bisa kita lakukan bersama pasangan agar terhindar dari kebosasanan?
1. Luangkan waktu dan berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan satu sama lain, sehingga tantangan yang dihadapi menjadi pengalaman bersama dan saling mendukung.
2. Cobalah hal-hal baru dan menarik bersama pasangan yang dapat membantu menghilangkan stres dan kebosanan.
3. Buatlah jadwal untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan kegairahan, keakraban, dan menghibur. Misalnya, berkencan setiap minggu, pergi mendaki gunung, menonton film, hingga olahraga bersama.
4. Tunjukkan rasa syukur dan apresiasi terhadap pasangan. Hal ini penting untuk mempertahankan romantisme dan kepuasan hubungan.