Percikan yang mengandung virus dapat terhirup oleh orang lain yang berjarak 1-2 meter di sekitarnya.
Semakin lama dan semakin dekat jarak anak saat berinteraksi dengan orang lain akan meningkatkan risiko anak terinfeksi.
“Apalagi bila anak berada di dalam ruangan tertutup, karena lebih sulit menjaga jarak dengan orang lain di sekitarnya,” kata dr. Cynthia.
Selain itu, ventilasi udara di dalam ruangan tertutup juga tidak sebaik pertukaran udara di ruangan terbuka.
Bagi anak, terutama balita, tentunya akan sangat sulit untuk memberikan pengertian agar mereka tetap diam di satu tempat dan menjaga jarak minimal dengan orang lain di sekitarnya.
Hal yang juga akan sukar dilakukan adalah melarang anak untuk tidak menyentuh berbagai barang di sekitarnya karena kelompok usia ini memang sedang senang melakukan eksplorasi berbagai hal baru yang ditemuinya.
Selain itu, menjaga agar anak tidak sering menyentuh mata, hidung, dan mulutnya selama berada di luar rumah akan menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga, terutama saat anak harus menggunakan masker.
Maka dari itu, Cynthia menyarankan agar tetap berada di rumah selama masa pandemi, dimana ini tetap rekomendasi utama dalam era pandemi sekarang ini terutama bagi kelompok usia anak.