( )

Ada Mutasi Baru Varian Delta Yang Bernama Delta AY.4.2 Dan Saat Ini Sudah Masuk Ke Malaysia

10 November 2021 08:42 WIB

Dalam serangkaian tweet, Profesor Francois Balloux, Direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL), mengatakan, sampai sekarang, kasus Delta AY.4.2 sebagian besar terjadi di Inggris dan "tetap sangat langka di tempat lain".

Baca Juga: Lonjakan kasus Covid-19 di Inggris jadi perhatian Indonesia

UKHSA menyatakan, meskipun bukti pada Delta AY.4.2 masih muncul, sampai sekarang, tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.  Delta AY.4.2 juga tidak membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif untuk melawannya.

Saat ini, UKHSA memantau Delta AY.4.2 dengan cermat untuk lebih memahaminya. Bahkan, perubahan kecil dalam mutasinya "mungkin cukup untuk menyebabkan perbedaan sifat virus dalam beberapa keadaan". 

Namun saat ini, “Genom VUI-21OCT-01 tidak memiliki banyak mutasi dibandingkan Delta,” ungkap UKHSA.

Dalam sebuah wawancara dengan Science Media Center, menurut Profesor Balloux mengatakan, Delta AY.4.2 bukanlah situasi yang sebanding dengan kemunculan varian Alpha dan Delta yang jauh lebih menular dibanding strain apa pun yang beredar pada saat itu. 

“Di sini, kita berhadapan dengan potensi peningkatan kecil dalam penularan yang tidak akan memiliki dampak yang sebanding pada pandemi,” tambahnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm