Ilustrasi olahraga berat
Ilustrasi olahraga berat ( Kompas.com)

Dokter Peringatkan Ini, Pra dan Pasca Disuntik Vaksin Booster Covid-19

5 Februari 2022 10:54 WIB

SonoraBangka.id - Dokter ingatkan setelah mendapatkan suntik vaksin booster Covid-19 kita jangan olahraga berat sementara waktu.

Jadi, jangan ngeyel dan jangan main-main.

Hal tersebut berlaku, pada mereka yang sudah menjadilkan olahraga sebagai gaya hidup.

Jika peringatkan dokter ini diacuhkan, silahkan tanggung sendiri akibatnya..

Hindari Olahraga Berat Setelah Divaksin Covid-19 Booster

Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengingatkan untuk tidak olahraga berat terlebih dahulu setelah kita disuntuk vaksin Covid-19 booster.

"Olahraga berat akan menurunkan imunitas, kemampuan tubuh untuk membuat zat antibodi terhadap Covid-19 menjadi lebih buruk," kata Michael, dikutip dari CNNIndonesia.com (3/2/2022).

Hal ini bisa dijelaskan secara sederhana dengan kurva berbentuk 'centang' atau mirip huruf 'J'.

Jadi olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang digambarkan pada bentuk kurva agak naik di sebelah kiri, lalu menurun.

Berkaitan dengan imunitas tubuh, olahraga ringan hingga sedang akan baik untuk kesehatan dan mendukung pertahanan tubuh terhadap patogen.

Jika olahraga ditambah intensitasnya atau digambarkan dengan garis kurva yang naik, justru imunitas tubuh makin turun.

Tunda Olahraga Berat Jelang Suntik Vaksin Covid-19 Booster

Selain setelah vaksin, Michael juga menyarankan untuk menunda olahraga berat jelang vaksin booster Covid-19.

Ketahuilah, vaksinasi baik primer maupun booster bertujuan mendukung fungsi pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit.

Oleh karenanya, tubuh harus dalam kondisi sehat dan fit.

Demikian pula orang dengan komorbid termasuk, asma, jantung, hipertensi, diabetes, harus dalam kondisi terkontrol.

Apa Defisini Olahraga Berat yang Dimaksud?

 

Menurut Michael, intensitas olahraga kerap dilihat sebagai sesuatu yang relatif atau subjektif.

Karena merasa terbiasa, orang bisa lari sampai 20 km dalam satu sesi, tetapi buat orang lain ini sudah termasuk berat karena hanya mampu 12 km. 

Akan tetapi ada satu parameter pasti yang bisa digunakan pada siapapun yakni denyut jantung.

"Yang disebut berat itu dari mana ke mana? Di atas 70 persen dari denyut jantung maksimal, itu (olahraga intensitas) berat. Kalau 50-70 persen dari denyut jantung maksimal itu enggak berat, ringan sampai sedang saja itu," jelas Michael.

Jika berolahraga di zona latihan (training zone), olahraga terbilang ringan-sedang dan menyehatkan. Zona latihan bisa dihitung dengan mengetahui terlebih dahulu denyut jantung maksimal sesuai usia.

Untuk mereka yang berusia 60 tahun, misal, denyut jantung maksimal berada di 160 denyut per menit.

Artinya, zona latihan 50-70 persen saja atau 80-112 denyut per menit.

Saat denyut jantung lebih dari 112 per menit, berarti sudah masuk ke olahraga intensitas berat.

Kemudian saran untuk menunda olahraga berat selama seminggu bisa disesuaikan dengan kondisi tubuh.

Michael berpesan, meski sudah seminggu dan badan masih terasa pegal, tidak enak, sebaiknya tidak dipaksakan.

"Kalau sebelum seminggu udah enak, misal 3 hari, boleh olahraga berat," imbuhnya.

Jadi tunda kebiasaan melakukan olahraga berat hanya beberapa hari saja kok.

Tentunya, untuk berapa harinya tidak sama satu orang oranglainnya.

Nah, intinya jika tubuh sudah kembali fit pasca vaksinasi booster Covid-19, olahraha berat kembali boelh dilakukan secara bertahap.

SumberHealth.grid.id
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm