Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) melakukan peletakan batu pertama pasar buah dan ikan pemerintah Kota Pangkalpinang bersama PT. Sumber Alfaria Trijaya di Tugu Ketam Remangok Kelurahan Selindung, Sabtu (5/2/2022)/ist Prokopim PGK Iwan
Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) melakukan peletakan batu pertama pasar buah dan ikan pemerintah Kota Pangkalpinang bersama PT. Sumber Alfaria Trijaya di Tugu Ketam Remangok Kelurahan Selindung, Sabtu (5/2/2022)/ist Prokopim PGK Iwan ( Ist/Prokopim PGK Iwan)

Wali Kota Harap Pasar Ikan dan Buah di Tugu Ketam Remangok Jadi Icon Baru di Kota Pangkalpinang

5 Februari 2022 14:39 WIB

SONORABANGKA.IDWali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) telah melakukan peletakan batu pertama pasar buah dan ikan yang merupakan kerjasama Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama PT Sumber Alfaria Trijaya di Tugu Ketam Remangok Kelurahan Selindung, pada Sabtu (5/2/2022).

Menurutnya, dengan kehadiran pasar buah dan ikan  di Tugu Ketam Remangok bakal menjadi ikon baru Kota Beribu Senyuman.

"Harapan kita itu akan menjadi icon baru di Pangkalpinang, jadi yang jual ketam remangok  di pinggir jalan itu bisa pindah kesitu, yang jualan manisan kearah jembatan 12 itu bisa pindah kesitu juga, serta UMKM kita juga bisa melengkapi," kata Molen kepada Bangkapos.com, Sabtu (5/2/2022).

Menurut Molen, harapannya kehadiran pasar itu nantinya sama seperti di Kawasan Tampuk Pinang Pura.

Tidak hanya itu ia juga menginginkan Gabek akan menjadi kota barunya Pangkalpinang, di mana banyak pembangunan di lokasi tersebut.

"Masyarakat ikut senang, memang kondisi hari ini kita lihat masih seperti ini, Gabek akan kita bikin kota barunya Pangkalpinang, kita ingin disini ada resort menuju sungai Selindung, bayangkan kita makan di atas kapal pesiar seperti di Mesir,"jelas Molen.

Menurut Molen, Pangkalpinang harus menjadi kota visioner dan bukan followers, sebagai yang pertama untuk memulai perubahan.

"Kita jangan apatis dengan perubahan, terhadap suatu perubahan kita jangan kagok, kalo tidak sekarang perubahan itu kapan lagi,"ucap Molen.

Terkait pasar buah lokal, Molen mengaku sedih atas kurangnya apresiasi kepada petani buah dengan pembelian buah yang murah dan tidak sebanding dengan keringat yang dikeluarkan.

"Sedih saya, saudaraku di Tuatunu menanam nanas, kadang dibeli orang seribu rupiah, kasian masyarakatku, makanya harus ada pasar buah lokal seperti ini," tambahnya.

Sumberbangka pos
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm