Kemudian seiring berjalannya waktu nama St. Valentine mulai digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan perasaan mereka kepada orang yang dicintai.
Kisah Tragis St. Valentine
Cerita lain lain menjelaskan bahwa St.Valentine mengorbankan diri untuk membantu orang Kristen malarikan diri dari penjara Romawi.
Pada saat itu penjara Romawi memiliki sistem yang menyiksa para tahanan.
Menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara sebenarnya mengirim ucapan "valentine" pertama untuk dirinya sendiri.
Hal itu dia lakukan setelah dia jatuh cinta dengan seorang gadis muda yang mengunjunginya selama di penjara.
Meskipun kebenaran di balik legenda Valentine tidak jelas, semua cerita menekankan daya tariknya sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan romantis.
Pada abad pertengahan, berkat reputasi ini, Valentine menjadi salah satu santo paling populer di Inggris dan Prancis.
Tradisi perayaan Hari Valentine yang sudah cukup lama itu hingga kini masih dilakukan banyak orang.
Bahkan, bukan hanya di Eropa tapi di seluruh dunia dengan cara yang berbeda.
Hari Valentine menjadi momen seseorang mengungkapkan rasa cinta pada semua orang yang disayangi.
Kini perayaan ini tidak hanya dilakukan untuk pasangan tapi juga untuk keluarga.
Untuk mengungkapka rasa sayang ini, banyak orang membeli cokelat atau rangkaian bunga.
Cokelat atau bunga itu sering kali juga diberikan kepada orang tua atau saudara.
Perayaan Hari Valentin pun menjadi lebih luas dengan cara yang berbeda-beda.
Teman-teman juga bisa membuat rangkaian bunga atau cokelat untuk kedua orang tua atau kakek serta nenek tersayang.
Jadi, begitulah sejarah dari perayaan Hari Valentin yang termasuk tradisi tua pada masa Romawi.