Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/4/2022)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/4/2022) ( KOMPAS.com)

Hingga April 2022, Program PEN Baru Terealisasi 6,4 Persen dari Rp 455,62 Triliun

4 April 2022 17:17 WIB

SonoraBangka.ID - Pemerintah mencatat realisasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baru mencapai Rp 29,3 triliun dari pagu Rp 455,62 triliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, realisasi itu baru berkisar 6,4 persen dari alokasi yang disediakan pemerintah untuk tahun 2022.

"Terkait dengan pemulihan ekonomi, disampaikan Per April 2022 realisasinya Rp 29,3 triliun atau 6,4 persen dari alokasi Rp 455,62 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19, di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/4/2022).

Mantan Menteri Perindustrian ini menuturkan, realisasi digelontorkan untuk tiga klaster, yakni klaster kesehatan, klaster perlindungan masyarakat, dan klaster penguatan ekonomi.

Untuk klaster kesehatan, realisasinya baru Rp 1,55 triliun. Sementara itu, klaster perlindungan masyarakat sudah tersalur Rp 22,74 triliun, berkat front loading bantuan sosial (bansos).

"Perlindungan masyarakat Rp 22,74 triliun, ini untuk PKH, sembako, Kartu Prakerja, BLT desa, dan bantuan pedagang kaki lima warung dan nelayan," ucap Airlangga.

Sementara itu, klaster penguatan ekonomi terealisasi Rp 5 triliun dari pagu anggaran. Bantuan di klaster ini berupa pemulihan dan penguatan untuk sektor pariwisata dan sektor pangan, serta insentif perpajakan.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, anggaran PEN digunakan untuk mendukung penanganan pandemi dan perlindungan kepada masyarakat terdampak, serta mendukung perekonomian.

Utamanya untuk penciptaan lapangan kerja yang manfaatnya dirasakan oleh masyarakat.

"Kita hanya membuat tiga kategori saja pada tahun ketiga pandemi. Dan ini memberikan kita fokus pada 3 hal, kesehatan tetap penting, lalu ada (anggaran) perlinsos dalam bentuk daya beli masyarakat, dan (anggaran) pemulihan ekonomi terutama untuk sektor-sektor yang kita harap akan kembali pulih dalam bergerak," ucap dia beberapa waktu lalu.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.