Perguruan tinggi pertama yang meresmikan pakaian kelulusan atau toga wisuda, yakni Universitas Oxford dan Universitas Cambridge di Inggris, pada tahun 1321.
Kedua universitas tersebut membuat peraturan bagi para siswa yang lulus untuk memakai toga dan jubah sebagai lambang kesetaraan dalam ilmu.
Lambat laun, budaya memakai toga dan jubah kelulusan pun ditiru oleh semua universitas dan sekolah.
Sebagai Simbol Pencapaian Ilmu
Penggunaan toga dan jubah pun semakin dibatasi, teman-teman.
Yang mulanya dipakai sehari-hari sebagai pakaian kaum cendekiawan, toga pun hanya dipakai pada saat upacara kelulusan siswa saja.
Toga wisuda melambangkan pengakuan dan pencapaian.
Sedangkan jubah wisuda digunakan sebagai lambang bidang keilmuwan yang ditekuni atau dipelajari siswa tersebut.
Mengapa Bentuk Toga Wisuda Persegi dan Memiliki Tali?
Kita tahu bahwa toga memiliki bentuk persegi, lalu apa makna bentuk toga tersebut, ya?
Ternyata, selama berabad-abad, toga wisuda telah memiliki sejarah bentuk yang berbeda-beda. Bentuk yang paling umum digunakan adalan bentuk persegi.
Alasan bentuk persegi toga wisuda adalah menyerupai bentuk buku sebagai simbol kecerdasan. Selain itu, bentuk persegi adalah simbol keseimbangan dan kebijaksanaan dalam melihat berbagai hal dari beragam sudut pandang.
Tali di toga wisuda memiliki arti sebagai simbol otak, teman-teman. Sebelum diresmikan lulus, tali akan berada di sebelah kiri.
Hal ini menandakan bahwa materi pelajaran telah disimpan di otak kiri, meliputi angka, bahasa, dan hapalan.
Lalu, tali akan dipindah ke kanan sebagai simbol bahwa materi pelajaran berpindah ke otak kanan.
Otak kanan adalah pengatur kreativitas, sehingga diharapkan siswa bisa memanfaatkan ilmu yang dipelajari untuk terus berkembang dan menciptakan hal baru.
Nah, itulah makna dari topi toga wisuda. Menarik sekali, ya!