Ilustrasi media sosial
Ilustrasi media sosial ( ViewApart )

Berdasarkan Riset, Apa Alasan Media Sosial Beri Pengaruh Negatif ke Citra Tubuh Perempuan?

19 April 2022 10:01 WIB

SonoraBangka.id - Dalam penilaian diri terhadap tubuh seorang perempuan tidak dapat dilepaskan dari faktor lingkungan di sekitarnya. 

Di masyarakat, terdapat standar kecantikan yang mencirikan tubuh ideal perempuan, seperti bertubuh langsing, rambut panjang, hingga kulit putih.

Berbagai standar kecantikan itu tentu tidaklah realistis mengingat perempuan memiliki tubuh, warna kulit, dan jenis rambut yang beragam.

Namun, standar kecantikan ini telah berada begitu lama hingga sampai ke media sosial

Hal ini membuat perempuan  sering kali kesulitan dalam menampilkan diri apa adanya.

Dampaknya dapat membuat perempuan menilai tubuh mereka secara negatif yang tak jarang mengakibatkan ketidakpuasan terhadap tubuh sendiri, bahkan hingga ke tingkat depresi.

Berangkat dari masalah ini, kampanye body positivity hadir untuk meningkatkan rasa percaya diri, memperbaiki kesehatan mental, dan kesehatan fisik bagi setiap orang yang mengalami masalah pada citra tubuhnya.

Menurut riset PARAPUAN terhadap 771 responden perempuan berusia 18-35 tahun, banyak responden memiliki tingkat body positivity yang sedang (51,4%).

Namun, responden yang dengan tingkat body positivity yang rendah (38,7%) masih lebih banyak dibanding yang memiliki tingkat body positivity tinggi (10%).

Dalam membentuk penilaian terhadap citra tubuh, media sosial ternyata cukup berpengaruh pada sebagian besar responden. 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm