SonoraBangka.ID - Selama ini, platform digital seperti mesin pencarian Google serta sederet jejaring sosial raksasa seperti Facebook dan Instagram, mengandalkan algoritma untuk menampilkan konten kepada masing-masing pengguna di platform miliknya.
Sayangnya, sulit untuk menebak bagaimana algoritma paltform digital itu bekerja, karena perusahaan tak pernah secara gamblang membeberkannya.
Namun, semua ini bakal berubah ke depannya. Rahasia cara kerja algoritma Instagram, Facebook, Google, dkk akan wajib dibongkar di Eropa.
Kewajiban baru itu muncul menyusul disetujuinya Undang-Undang Layanan Digital atau Digital Service Act (DSA) oleh Parlemen Eropa dan negara-negara anggota Uni Eropa, pada Sabtu (23/4/2022).
Secara umum, Digital Service Act berisi segala macam aturan untuk memastikan lingkungan online yang aman dan akuntabel.
Undang-undang tersebut akan memaksa perusahaan teknologi untuk mengambil tanggung jawab lebih besar atas konten yang muncul di platform mereka.
Salah satunya adalah tanggung jawab transparansi algoritma yang digunakan.
Dalam keterangan tertulis di situs resmi Komisi Eropa (European Commission), aturan DSA ini mewajibkan perusahaan digital seperti Google dan Meta menjelaskan algoritma yang digunakan untuk merekomendasikan konten atau produk kepada pengguna.
Pengguna juga harus ditawari sistem rekomendasi atau konten yang tidak berdasarkan profiling (pemetaan aktivitas pengguna di platform), seperti misalnya timeline medsos yang berdasarkan kronologi, bukan berdasarkan minat pengguna.
Kewajiban tersebut bertujuan untuk memberdayakan pengguna, sekaligus menjadi langkah transparansi dari platform digital.