Di sisi lain ia mengatakan berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Kota Pangkalpinang masih menerapkan status level dua.
Oleh sebab itu, usai Lebaran ini pihaknya akan terus mengejar kewajiban pelaksanaan testing atau pengetesan sebanyak 31 tes per hari untuk dapat dipenuhi.
Begitu juga dengan cakupan vaksinasi yang akan terus ditingkatkan.
“Kita optimis setelah ini bisa PPKM level satu, sama dengan Kabupaten Belitung Timur yang saat ini sudah terlebih dahulu menerapkan PPKM level satu,”katanya.
Walaupun begitu kata Hakim, pemerintah kota saat ini memang sedang berupaya untuk dapat menjadikan pandemi menjadi endemi Covid-19.
Masyarakat memang harus hidup berdampingan pada Covid-19.
Namun, hal itu ada beberapa syarat yakni laju penularan Covid-19 harus kurang dari satu persen.
Angka positivity rate harus kurang dari lima persen, tingkat perawatan rumah sakit harus kurang dari lima persen.
Kemudian angka fatality rate atau kematian harus kurang dari tiga persen dan terakhir level PPKM berada pada transmisi lokal level tingkat satu selama enam bulan.
“Kita juga menunggu instruksi pemerintah pusat apakah akan mengeluarkan kebijakan endemi.Syaratnya lima itu tadi, apabila terpenuhi Insya Allah kita bisa endemi,” ucap Hakim.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan Pangkalpinang, dr Tri Wahyuni Masrohani menyebutkan, setidaknya sebesar 80,14 persen anak-anak di ibukota Kepulauan Bangka Belitung ini sudah terantisipasi dari penyebaran Korona.
“Vaksinasi itu penting, dan memang anak-anak perlu vaksinasi agar terhindar dari Covid-19,”tambahnya dia kepada Bangkapos.com, Kamis (5/5/2022).
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Sepuluh Hari Terakhir Kasus Covid-19 Nihil di Pangkalpinang, 17.139 Anak Sudah Vaksin Lengkap, https://bangka.tribunnews.com/2022/05/05/sepuluh-hari-terakhir-kasus-covid-19-nihil-di-pangkalpinang?page=3.