Di samping itu ia mengatakan dari total ratusan hewan ternak jenis sapi yang terserang PMK beberapa waktu lalu ada sebagian yang telah sembuh karena perawatan yang intensif. Hanya tinggal beberapa ekor sapi lagi yang saat ini masih dalam proses penyembuhan.
Dinas Pangan dan Pertanian setempat telah melakukan tindakan yakni melakukan penyuntikan dan tindakan pengobatan lain dalam mengantisipasi PMK dalam rangka pencegahan dan penyembuhan kepada peternak yang sapinya terserang PMK. Hasilnya tingkat kematian hewan ternak akibat PMK sangat kecil.
"Saya mendapat informasi dari dinas pertanian kita sudah hampir berapa persen sudah sembuh. Tetapi ada satu dua yang masih mungkin yang belum sembuh total, tingkat kematian pun sangat tipis sekali nol sekian persen," ungkapnya.
Meski demikian kata Molen, harga sapi untuk kurban pada hari raya Iduladha dijamin akan naik karena gangguan pada lalu lintas ternak akibat wabah PMK.
Hal itu disebabkan oleh supply and demand atau penawaran dan permintaan hewan ternak yang cukup tinggi, sedangkan stok terbatas.
Di pasaran sendiri sambung dia, harga sapi berat hidup dipatok dengan harga hingga Rp25 juta per ekor. Harga ini naik sekitar Rp7 juta dibanding tahun sebelumnya hampir sama atau stabil di kisaran harga Rp18 juta per ekor untuk ukuran sedang.
"Menurut saya naik sekarang aja sapi di tingkat itu udah Rp25 juta, dulu kan Rp18 juta. Apalagi nanti di Iduladha, sapi tidak ada orang yang mau berkurban banyak. Ini supply and demand tidak berimbang, saya rasa ini akan naik harganya," ujar Molen.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Masih Lockdown Jelang Idul Adha, Pemkot Pangkalpinang Tunggu Arahan Pemerintah Pusat, https://bangka.tribunnews.com/2022/06/08/masih-lockdown-jelang-idul-adha-pemkot-pangkalpinang-tunggu-arahan-pemerintah-pusat?page=2.