Tak berbeda dengan Zarco, Miller juga mengaku sangat menyukai konsep sprint race di MotoGP.
“Sangat menyukai (ide sprint race). Ini kesempatan lain untuk mendapatkan bonus. Setengah poin membuat Anda ingin mengambil risiko lebih, saya kira Anda tidak perlu khawatir tentang ban, tentang bahan bakar atau semacamnya,” kata Miller.
Berbeda dengan dua rider Ducati, pebalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo, justru menolak wacana sprint race MotoGP. Menurutnya, sprint race MotoGP merupakan wacana yang buruk. Ia juga kecewa dengan Dorna Sports yang tidak mengajak pebalap untuk berdiskusi terlebih dahulu.
“Saya pikir itu bodoh. Saya pikir balapannya hari Minggu, mengapa kami melakukan sesuatu pada hari Sabtu?,” ucap Quartararo.
“Sejujurnya mereka tidak benar-benar bertanya kepada kami. Pada akhirnya saya pikir kami semua lebih memilih untuk membuat balapan yang bagus pada hari Minggu. Untuk memiliki sprint race serta balapan pada hari Minggu, saya pikir itu bodoh,” lanjutnya.
Sebagai informasi, sprint race sendiri bukan hal baru di dunia balap. Format balapan ini memang terinspirasi dari ajang Formula One (F1) GP.
Walau begitu, di F1 GP, sprint race cuma berlangsung dalam tiga seri balapan, berbeda dengan MotoGP yang akan menggelar sprint race di setiap grand prix musim depan (2023).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MotoGP Resmi Terapkan Sprint Race Mulai Tahun Depan", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2022/08/21/070956715/motogp-resmi-terapkan-sprint-race-mulai-tahun-depan?page=all#page2.