Syailendra juga mengungkapkan, kenaikan harga telur ayam ras di tingkat eceran terjadi akibat kenaikan harga di tingkat peternak sejak Mei 2022 yang menyentuh Rp 24.000 per kilogram. Harga telur ayam ras selanjutnya terus meningkat hingga saat ini.
Sementara harga jual di tingkat peternak dipengaruhi oleh tingginya Harga Pokok Produksi (HPP) peternak yang saat ini berkisar Rp 21.000 - Rp 22.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan Kemendag, rata-rata nasional telur ayam ras di tingkat eceran sekitar Rp 31.000 per kilogram pada 23 Agustus 2022, atau mengalami kenaikan sekitar 2,9 persen dibandingkan seminggu sebelumnya dan naik sekitar 6,1 persen dibandingkan sebulan sebelumnya.
Rata-rata harga telur ayam ras terendah terjadi di Jambi Rp 26.000 per kilogram, harga tertinggi terjadi di Papua Rp 42.000 per kilogram, sementara di DKI Jakarta Rp 30.700 per kilogram.
Khusus untuk wilayah DKI Jakarta harga terendah mencapai sebesar Rp 28.000 per kilogram di Pasar Minggu, sedangkan harga tertinggi Rp 32.000 per kilogram terjadi di Pasar Pasar Gondangdia, Jakarta Pusat, Pasar Koja dan Pasar Rawabadak, Jakarta Utara, serta Pasar Mampang dan Pasar Mayestik, Jakarta Selatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penyebab Naiknya Harga Telur Menurut Kemendag, Naiknya Permintaan gara-gara Pelonggaran PPKM", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/08/25/153752826/penyebab-naiknya-harga-telur-menurut-kemendag-naiknya-permintaan-gara-gara?page=all#page2.