Wali Kota Pangkalpinang (kiri) bersama pemilik Kampung Tiga Orang, Heri Thalib (kanan) di kawasan wisata Pusaka Budaya Melayu, Kampung Tiga Orang Tuatunu, Senin (22/6/2020)
Wali Kota Pangkalpinang (kiri) bersama pemilik Kampung Tiga Orang, Heri Thalib (kanan) di kawasan wisata Pusaka Budaya Melayu, Kampung Tiga Orang Tuatunu, Senin (22/6/2020) ( bangkapos.com/Ira Kurniati )

Pemkot Pangkalpinang Sudah Ajukan ke Kemenparekraf bahwa Tuatunu Indah akan Jadi Desa Wisata

3 September 2022 11:15 WIB

Kedua, Budaya.

Hal ini merupakan faktor yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung.

Ketika warga suatu desa bisa bekerjasama memperkenalkan budaya tersebut ke ranah publik, tentunya akan menarik perhatian wisatawan yang pada akhirnya mereka akan berkunjung ke desa wisata tersebut.

Terlebih Tuatunu telah ditetapkan sebagai Kampung Melayu, memiliki lembaga adat dan Masjid Kayu serta kawasan Kampoeng Tige Oerang.

Ketiga, sanitasi yang baik.

Di mana kebersihan suatu toilet sangat menjadi pendukung wisatawan akan berkunjung kembali.

Keempat, homestay yang tersertifikasi.

Tentunya perlu adanya akomodasi penginapan, misalnya homestay.

Karena, wisatawan bisa datang dari mana saja, bahkan dari luar negeri.

Karenanya, penting bagi desa wisata untuk menyediakan akomodasi penginapan yang tersertifikasi CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), and Environmental Sustainability (Kelestarian lingkungan).

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm