Salah satu kebiasaan para ibu di Jepang yang bisa kita contoh adalah terbiasa membuat anggaran bulanan secara rutin.
Catatan anggaran ala ibu-ibu Jepang ini dikenal dengan istilah kakeibo.
Para ibu di Jepang memulainya dengan mencatat pengeluaran rutin, seperti biaya sewa tempat tinggal dan uang cicilan rumah.
Selain itu, mereka juga mengalokasikan dana tabungan yang tetap sedari awal.
Nah, selisih pendapatan total dengan pengeluaran rutin dan dana tabungan akan dialokasikan untuk pengeluaran kategorial.
Pengeluaran kategorial yang dimaksud adalah kebutuhan primer (makanan, minuman, transportasi, dan obat-obatan), kebutuhan sekunder (seperti belanja), kebutuhan tersier (misalnya nonton di bioskop), dan biaya tak terduga (seperti perbaikan rumah).
Kemudian, uang untuk masing-masing pengeluaran tersebut dimasukkan ke dalam amplop secara terpisah.
Dengan begitu, mereka tidak akan mengambil uang dari amplop yang bukan peruntukannya.
Apabila uang di dalam salah satu amplop sudah hampir habis, mereka akan mencari cara untuk menghemat pengeluaran.
Jika ada uang tersisa dalam amplop, mereka akan mengalokasikan sisa dana tersebut untuk tabungan tambahan di akhir bulan.