SonoraBangka.id - Radmida Dawam selaku Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, mengungkapkan, untuk menanggulangi dan mencegah kasus open booking order alias ‘Open BO’ atau pemesanan dan penawaran terbuka prostitusi online kembali dilakukan oleh kalangan pelajar perlu adanya dukungan dari masyarakat dan tidak cukup hanya dari pihak pemerintah.
Terutama keluarga, dalam hal ini peran seorang ibu. Di mana ibu akan menjadi contoh dan guru bagi anak-anaknya saat berada di rumah. Sehingga perlunya peran seorang ibu untuk peduli kepada anaknya.
“Karena ini tidak cukup dengan pemerintah. Pendidikan yang utama dan pertama itu ada di ibu mereka. Jadi seorang ibu harus peduli dengan anaknya,” jelas Radmida kepada Bangkapos.com, Minggu (25/9/2022).
Menurut Radmida, beberapa waktu lalu pemerintah kota sendiri telah memanggil dan mengumpulkan para kepala sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Pangkalpinang.
Untuk mengatasi permasalahan ini, setiap sekolah diwajibkan menjalin menjalin Memorandum of Understanding atau nota kesepahaman dengan pemerintah kota melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana.
Nantinya ada beberapa langkah yang diambil untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya fenomena prostitusi online di kalangan pelajar.
Kemudian mengefektifkan penegakan aturan jam belajar malam. Dimana nantinya para pelajar yang terjaring razia akan dikenakan sanksi, dimana hal ini menjadi perhatian pemerintah kota.
Dengan demikian, pelajar akan punya banyak waktu bersama keluarga, lebih terkontrol aktivitasnya, dan dapat mengisi waktu dengan belajar di rumah.
Begitu juga angka kriminalitas yang dilakukan atau menimpa anak-anak yang sedang menjalani aktivitas malam hari bisa diminimalisasi.
“Pemerintah Kota Pangkalpinang sudah mengumpulkan seluruh kepala sekolah semuanya, ini untuk menyampaikan hal ini untuk edukasi dan pencegahan,” jelasnya.