SONORABANGKA.ID - Divisi Humas Polri kembali menggelar Forum Group Disscusion (FGD) Kontra Radikal diwilayah hukum Polda Kep. Bangka Belitung pada Kamis (29/9/2022) pagi.
Kali ini, Polres Pangkalpinang menjadi tempat kedua dilaksanakan FGD bertema 'Terorisme Adalah Musuh Kita Bersama yang dipimpin oleh Ketua Tim dari Divisi Humas Polri Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago bersama Narasumber yakni Ustadz Sofyan Tsauri.
Dalam kegiatan tersebut, Tim Divisi Humas Polri turut didampingi Kabid Humas Kombes Pol Maladi dan Kapolres Pangkalpinang AKBP Dwi Budi Murtiono.
Kombes Pol Erdi saat dikonfirmasi mengatakan kedatangan pihaknya ke Polres Pangkalpinang ini adalah dalam rangka mensosialisasikan terkait masalah intoleransi radikalisme.
Menurutnya, hal ini sangat diperlukan mengingat radikalisme ini merupakan suatu kegiatan yang benar-benar merugikan masyarakat.
"Pemahaman pemahaman tentang radikalisme ini masyarakat harus tahu, kita selama ini sudah hidup damai, tentram ketika kita mengetahui adanya suatu kegiatan radikalisme ini sangat membahayakan karena kita sudah mengalami betapa menghawatirkan ketika radikalisme ini sudah masuk ke Indonesia," kata Erdi.
Ia juga mengajak masyarakat, terutama para orang tua bisa terus memberikan pemahaman dan pengertian kepada anak-anaknya supaya mereka cinta tanah air, cinta negara Republik Indonesia.
"Mengajak masyarakat untuk melakukan pemahaman apa itu radikalisme agar masyarakat di pangkalpinang ini dapat hidup aman, nyaman dan tentram dalam berkehidupan bermasyarakat," ungkapnya.
Ia melihat, saat ini banyak masyarakat salah pemahaman radikalisme, dengan menyimpulkan dan menganggap benar atas apa yang telah disampaikan oleh sebagian orang untuk melakukan tindakan terorisme.
Untuk itu, dalam upaya mengantisipasi adanya salah paham dalam radikalisme didalam masyarakat ini, dirinya juga meminta agar para orang tua dapat mengajarkan dan mendidik anak selagi dini serta mengawasi setiap pergaulan.
"Tindakan edukasi sudah dilaksanakan serta sudah bekerjasama dengan pihak pemerintah untuk memberikan pengajaran agama yang benar," kata dia.
"Saya sampaikan lagi bahwa tidak hanya polisi atau unsur penegak hukum Yang mempunyai peran untuk masalah intoleransi ini, tetapi semua baik itu masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, lingkungan pendidikan bukan hanya dari unsur penegakkan hukum saja," sambungnya.
Sementara itu, dalam FGD tersebut dihadiri oleh Ketua MUI Kota Pangkalpinang, Ketua Dewan Masjid Kota Pangkalpinang, tokoh masyarakat, tokoh agama, mahasiswa, maupun insan media.