Bahkan, perhatian terhadap kesejahteraan kian meningkat selama beberapa tahun terakhir.
Studi Global Talent Trends 2022 dari Mercer mengungkap, program kesejahteraan termasuk dalam lima alasan teratas mengapa karyawan bertahan, sehingga perusahaan harus memastikan kesejahteraan karyawan secara emosional, fisik, sosial, dan finansial.
Lebih lanjut, Survei Kesehatan Finansial yang dilakukan wagely kepada lebih dari 3.500 karyawan menunjukkan, 77,5% karyawan lebih betah di perusahaan mereka setelah menggunakan wagely.
Dengan memiliki akses ke gaji yang sudah diperoleh kapan pun dibutuhkan, karyawan dapat membayar tagihan tepat waktu dan mencapai tujuan finansial mereka, sehingga hasilnya karyawan bertahan lebih lama.
Di saat earned wage access terus menjadi norma baru, penting bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan apa yang menjadi ekspektasi Gen Alfa.
4. Keberagaman dan inklusi wajib diwujudkan
Saat Gen Alfa memasuki pasar tenaga kerja, akan ada banyak keberagaman dalam posisi pimpinan.
Mereka percaya bahwa penting untuk memperlakukan semua orang secara setara tanpa memandang ras, suku, warna kulit, dan asal negara.
Kesetaraan gender sama pentingnya bagi generasi ini.
Tumbuh di dunia yang beragam membentuk pandangan dan harapan Gen Alfa.
Mereka tidak akan sungkan pergi jika tahu berada di perusahaan yang terlihat mendukung sesuatu secara publik, padahal sebenarnya mengabaikan.
5. Preferensi tempat kerja dan hasrat untuk membuat dampak positif
Bekerja dari mana saja juga akan menjadi norma baru bagi Gen Alfa.
Selama pandemi, mereka sekolah secara online, sehingga transisi menuju kerja di mana saja akan lebih mudah.
Selain itu, Gen Alfa ingin bekerja untuk perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai yang mereka pegang.
Mereka akan merasa puas dengan pekerjaan yang mereka lakukan, apabila perusahaan memberikan dampak positif, terutama pada isu-isu utama yang menjadi perhatian mereka seperti perubahan iklim, inklusi keuangan, dan pemberdayaan perempuan.
Setiap generasi telah mengubah dunia kerja, namun hari ini masa depan ada di tangan Gen Alfa.
Selagi perusahaan berupaya menarik dan mempertahankan Gen Z, saatnya untuk memikirkan kembali pendekatan terhadap benefit karyawan, budaya kerja, dan sebagainya, untuk juga dapat memenuhi kebutuhan Gen Alfa.
Walaupun jalan masih panjang, tetapi ketika kita berhasil membuka potensi generasi baru ini, kita semua dapat menciptakan tenaga kerja yang siap hadapi masa depan.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053564990/5-tren-generasi-alfa-yang-disebut-bisa-mengubah-masa-depan-dunia-kerja?page=all