"Komitmen kami adalah memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya KIPP zona 1A, 1B dan 1C dalam tahap awal pengembangan IKN Nusantara," kata Basuki dalam keterangannya, Rabu.
"Kami ingin melangkah maju bersama dan akan memberikan karpet merah yang lebih merah bagi para investor Malaysia khususnya sebagai sahabat Indonesia," sambungnya.
Basuki mengatakan, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam market sounding pertama pada 22 Agustus 2022 dan yang kedua pada 18 Oktober 2022 telah menyampaikan kepada lebih dari 800 calon investor bahwa IKN Nusantara adalah masa depan Indonesia.
Hal itu, kata Basuki, hanya bisa diwujudkan dengan upaya bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor.
Ia mengatakan, anggaran pemerintah yang dialokasikan hanya dapat mencakup sekitar 20 persen dari total kebutuhan investasi IKN sebesar 30 miliar dollar Amerika Serikat.
Sementara itu, 80 persen akan dipenuhi melalui skema Public Private Partnership (PPP), pendanaan kreatif, investasi swasta dan instrumen lainnya.
"Untuk itu, Pemerintah Indonesia membuka peluang emas bagi investor lokal maupun asing untuk berpartisipasi dalam pembangunan IKN Nusantara ini. Kehadiran investor dan mitra bisnis sudah dijamin oleh basis legal yang kuat, yakni Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibukota Negara yang didukung oleh mayoritas anggota parlemen," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertemu Anwar Ibrahim, Jokowi Sebut Perusahaan Malaysia Teken 11 "Letter of Intent" soal IKN Nusantara", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/01/09/164502826/bertemu-anwar-ibrahim-jokowi-sebut-perusahaan-malaysia-teken-11-letter-of?page=all#page2.