Agar mewujudkan perencanaan keuangan keluarga, hal pertama yang harus dilakukan yaitu membangun komunikasi dengan kita sebagai istri.
Sangat penting untuk menyamakan persepsi atau mindset dengan pasangan, bagaimana pandangan terhadap pengaturan keuangan juga tujuan keuangan keluarga di masa depan.
Contohnya, ketika akan membeli sebuah barang tertentu kita perlu mengindentifikasi, apakah barang tersebut termasuk keinginan atau kebutuhan yang harus dipenuhi?
Jika barang tersebut adalah sebuah keinginan, mungkin barang tersebut tidak akan sering digunakan.
Sebaliknya jika memang barang tersebut merupakan kebutuhan, maka barang tersebut akan sering digunakan, bahkan mungkin bisa menghasilkan uang atau istilahnya adalah barang produktif.
Lalu, pertimbangan untuk perbedaan harga juga fitur dari produk yang akan dibeli.
Tentu, dalam mengambil keputusan membeli sebuah produk dengan berbagai pertimbangan itu akan ada banyak perbedaan persepsi.
Di sinilah peran seorang ayah yang perlu memberikan gambaran besar dan memfasilitasi setiap perbedaan pandangan yang biasanya terjadi dengan pasangan.
Itulah sebabnya, komunikasi harus jadi landasan utama dalam pengambilan keputusan terutama dalam mengatur keuangan.
Apabila komunikasi dengan istri atau pasangan lancar, misalnya sudah mempunyai waktu-waktu khusus untuk berbincang maka hal ini sudah menjadi modal penting pertama.