Tahap selanjutnya, sebuah keluarga bisa memulai sebuah rencana keuangan melalui brain stroming atau berdiskusi dengan pasangan mengenai teknis seperti piramida perencanaan keuangan, cash flow, porsi cicilan utang, jumlah dana darurat, proteksi keluarga, hingga investasi.
Tentu, kebutuhan setiap bulan akan berbeda dari bulan sebelumnya sesuai dengan pemakaian.
Tujuan keuangan dalam setiap keluarga bisa saja ter-pending karena ada kebutuhan yang bersifat darurat dan harus menggunakan tabungan lainnya.
Bahkan, bisa jadi ada kalanya tidak dapat menabung.
Hal ini akan sering terjadi pada keluarga dan menjadi sebuah tantangan untuk diselesaikan oleh ayah.
Ayah sebagai kepala keluarga harus memiliki beberapa ide yang solutif, misalnya dengan menaruh tujuan keuangan keluarga pada tempat yang mudah diakses dan mudah terlihat bersama dengan pasangan atau anak.
Contohnya di meja kerja, ditempel di depan lemari es tembok kamar, dan sebagainya.
Langkah ini bisa membuat Ayah menjadi termotivasi dan pasangan untuk mencapai tujuan keuangan keluarga.
Jangan lupa untuk membuat evaluasi atas realisasi penggunaan cashflow di setiap akhir bulan, ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052672228/tips-pintar-atur-uang-dalam-keluarga-inilah-peran-seorang-ayah?page=all