Selain itu, pembuatan ketupat yang harus dianyam dengan rumit ternyata juga memiliki makna tersendiri, lo.
Kerumitan anyaman ketupat itu menggambarkan keragaman masyarakat Jawa yang harus dikaitkan dengan tali silaturahmi.
Dilansir dari Kompas.com, kata 'kupat' memiliki arti 'ngaku lepat'. Dalam bahasa Indonesia artinya mengakui kesalahan.
Sebegai informasi 'kupat' juga bisa berarti 'laku papat' atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat, teman-teman.
Empat sisi ketupat itu ternyata memiliki makna masing-masing yang berbeda. Makna keempat sisi ketupat itu, antara lain:
Satu sisi ketupat ini bermakna lebaran yang berasal dari kata dasar 'lebar'. Ini artinya pintu ampun dibuka untuk orang lain.
Sisi kedua ketupat bermakna luberan yang berasal dari kata dasar 'luber'. Artinya melimpah dan memberi sedekah bagi orang yang membutuhkan.
Sisi ketiga ketupat bernama leburan yang berasal dari kata dasar 'lebur'. Leburan bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.
Sisi keempat merupakan kata lain dari 'kapur'. Kata ini memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.
Sejak disebarkan oleh Sunan Kalijaga, tradisi membuat ketupat saat lebaran pun terus dilakukan hingga saat ini.
Bahkan, tidak hanya masyarakat Jawa yang membuat ketupat, masyarakat di luar Jawa yang merayakan Idulfitri juga membuat ketupat.
Ketupat biasanya disajikan saat Lebaran dalam hidangan khas Lebaran, seperti ketupat sayur, opor ayam, dan juga sate.
Jadi, itulah alasan mengapa selalu ada ketupat saat lebaran Idulfitri.
Semoga dengan informasi ini kita tidak penasaran lagi ya.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083753776/jadi-makanan-khas-lebaran-bagaimana-asal-usul-ketupat-di-indonesia?page=all