ersawahan di Kemiri, Kabupaten Tangerang yang sudah mengering karena kemarau berkepanjangan pada tahun 2019. El Nino yang bisa memicu kekeringan di sejumlah daerah Indonesia diprediksi terjadi pada Agustus mendatang.
ersawahan di Kemiri, Kabupaten Tangerang yang sudah mengering karena kemarau berkepanjangan pada tahun 2019. El Nino yang bisa memicu kekeringan di sejumlah daerah Indonesia diprediksi terjadi pada Agustus mendatang. ( TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA )

Kekeringan Bakal Melanda Indonesia, El Nino Diprediksi Agustus 2023!

28 April 2023 08:26 WIB

Untuk menghadapai El Nino dan cuaca ekstrem, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah menyiapkan "senjata" berupa teknologi Modifikasi cuaca.

Luhut menyampaikan pengalaman buruk yang terjadi akibat situasi El Nino pada 2015 silam jangan sampai terulang kembali.

"Memperhitungkan segala langkah yang mesti ditempuh agar pengalaman buruk delapan tahun lalu tidak terulang kembali. Setidaknya sejak saat ini kami menyiapkan teknologi modifikasi cuaca sebagai 'senjata' menghadapi El Nino," ujar Luhut.

Luhut juga menyampaikan pihaknya akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun dan meminta seluruhnya bersiap sejak dini.

"Kami akan bersiap dalam kondisi yang paling ekstrem sekalipun. Saya meminta seluruh kementerian/lembaga terkait juga pemerintah daerah mulai bersiap sejak dini," tegas Luhut.

Luhut pun mengajak semua pihak tetap waspada dan saling menjaga sehingga kerugian yang terjadi akibat peralihan cuaca bisa direduksi untuk meminimalisasi dampak kepada masyarakat.

Suhu panas di Indonesia bukan karena gelombang panas

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan ini tidak masuk dalam kategori gelombang panas.

Hal tersebut merujuk kepada karakteristik fenomena maupun karakteristik pengamatan suhu.

"Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia belakangan, jika ditinjau secara lebih mendalam secara karakteristik fenomena maupun secara indikator statistik pengamatan suhu, tidak termasuk kedalam kategori gelombang panas, karena tidak memenuhi kondisi-kondisi tersebut," ujar Dwikorita dalam siaran pers BMKG pada Selasa (25/4/2023).

Menurut dia, secara karakteristik fenomena, suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan fenomena akibat dari adanya gerak semu matahari yang merupakan suatu siklus yang biasa dan terjadi setiap tahun.

Dengan demikian, potensi suhu udara panas seperti ini juga dapat berulang pada periode yang sama setiap tahunnya.

Sementara itu, secara indikator statistik suhu kejadian, lonjakan suhu maksimum yang mencapai 37,2 derajat celsius melalui pengamatan stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu hanya terjadi satu hari, tepatnya pada tanggal 17 April 2023.

"Suhu tinggi tersebut sudah turun dan kini suhu maksimum teramati berada dalam kisaran 34 hingga 36 derajat celsius di beberapa lokasi. Variasi suhu maksimum 34 derajat celsius-36 derajat celsius untuk wilayah Indonesia masih dalam kisaran normal klimatologi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar Dwikorita. 

Secara klimatologis, dalam hal ini untuk Jakarta, dikatakannya, bulan April-Mei-Juni adalah bulan-bulan di mana suhu maksimum mencapai puncaknya.

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul El Nino Diprediksi Agustus 2023, Kekeringan Bakal Melanda Indonesia, https://bangka.tribunnews.com/2023/04/28/el-nino-diprediksi-agustus-2023-kekeringan-bakal-melanda-indonesia?page=all.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm